POSMETROBATAM: Seluruh korban jatuhnya pesawat jet bisnis Beechcraft Model 390 Premier 1 di Elmina, Shah Alam, Selangor, Malaysia, kemarin (20/8) berhasil diidentifikasi. Tragedi di Jalan Guthrie itu telah merenggut 10 nyawa. Perinciannya, 6 penumpang, 2 kru, 1 pengendara motor, dan 1 pengendara mobil.
Kepala Polisi Selangor Hussein Omar Khan mengungkapkan, salah seorang jenazah sudah diserahkan ke keluarganya sejak Sabtu (19/8). Sembilan korban lainnya diserahkan kemarin.
’’Seluruh korban diidentifikasi melalui berbagai teknik patologi. Mulai mencocokkan sidik jari, DNA, hingga rekam medis gigi,’’ ujarnya dalam konferensi pers di kamar jenazah Rumah Sakit Tengku Ampang Rahimah kemarin seperti dikutip The Star.
Polisi juga merekam kesaksian dari beberapa pemilik kamera dasbor (dashcam) yang berada di lokasi saat kejadian Kamis (17/8). Saat ini penyelidikan masih berlangsung. Belum bisa diputuskan apa penyebab kecelakaan pesawat tersebut.
’’Saya minta kalau ada saksi lagi, mereka datang untuk memberikan keterangan guna memperkuat berkas penyidikan,’’ terang Hussein.
Menteri Perhubungan Anthony Loke mengatakan, pesawat tampak membelok beberapa saat sebelum kecelakaan. Lebih dari satu rekaman kamera dasbor mobil menunjukkan pesawat menukik ke jalan sebelum terbakar.
Kecelakaan nahas tersebut terjadi sekitar pukul 14.40. Saat itu pesawat yang dioperasikan Jet Valet tersebut membawa 6 penumpang dan 2 kru. Terbang dari Langkawi dan sudah menempuh 40 menit perjalanan.
Pesawat sudah mendapat izin untuk mendarat di Bandara Sultan Abdul Aziz Shah di Subang. Nahas, ketika sampai di wilayah Elmina, pesawat kehilangan komunikasi dengan menara kontrol. Jarak lokasi kecelakaan ke bandara hanya 10 kilometer.
Pesawat tersebut jatuh di jalan. Akibatnya, seorang pengemudi mobil Grab dan pengantar makanan yang menggunakan motor ikut tewas di tempat kejadian. Salah seorang penumpang di pesawat nahas tersebut adalah Datuk Seri Johari Harun, anggota DPRD dari Pelangai, Pahang. Jenazah korban telah dikebumikan kemarin.
Rencananya, hari ini (21/8) ahli penerbangan dari Amerika Serikat (AS) membantu memeriksa reruntuhan pesawat. Otoritas penerbangan sipil Malaysia juga akan melakukan penyelidikan. Insiden di Elmina itu merupakan kecelakaan kelima di Malaysia selama 46 tahun terakhir yang melibatkan pesawat buatan perusahaan AS Hawker Beechcraft. (Jp Group)
