POSMETROBATAM.CO: Ada berbagai alasan psikologis dan emosional mengapa seseorang mungkin lebih memilih untuk menyimpan perasaan dan masalah mereka daripada berbagi dengan orang lain.
Beberapa faktor yang diungkapkan seperti trauma masa lalu, kecenderungan introvert, atau kerendahan hati yang berlebihan adalah hal-hal yang seringkali memengaruhi keputusan tersebut.
Mengutip dari Love Panky pada Rabu (6/11), berikut 7 karakter seseorang yang tidak bisa menceritakan masalahnya.
- Traumatis
Seseorang yang merasa sulit untuk berbicara tentang masalahnya mungkin pernah mengalami penolakan atau rasa tidak dihargai saat membuka diri di masa lalu. Pengalaman ini bisa menyebabkan mereka menjadi enggan untuk berbagi lagi.
- Cenderung berpikir mendalam dan introvert
Orang yang tidak bisa menceritakan masalah sering kali lebih introvert, merenung, dan berusaha mencari solusi sendiri.
Meskipun tampak tenang, mereka bisa merasa tertekan tanpa ada cara untuk melepaskan perasaan mereka.
- Perfeksionisme
Mereka mungkin memiliki kecenderungan untuk tampil sempurna di mata orang lain, menghindari pembicaraan tentang masalah karena takut terlihat lemah atau tidak mampu menangani kehidupan mereka dengan baik.
- Kerendahan hati yang terlalu tinggi
Beberapa orang merasa bahwa masalah mereka tidak cukup penting untuk dibicarakan dengan orang lain.
Mereka berpikir bahwa orang lain mungkin memiliki masalah yang lebih besar dan merasa tidak berhak membebani orang lain dengan perasaan mereka.
- Tertutup dan suka menghindar
Seseorang yang kesulitan menceritakan masalahnya cenderung menjadi pribadi yang tertutup.
Mereka memilih untuk menyimpan perasaan dan masalah dalam diri, bukannya berbagi dengan orang lain, bahkan dengan teman atau keluarga terdekat.
- Gengsi
Meskipun mereka sulit untuk menceritakan masalahnya, orang ini sebenarnya sangat membutuhkan dukungan.
Mereka mungkin berharap orang lain dapat melihat tanda-tanda ketidaknyamanan mereka dan menawarkan bantuan tanpa mereka harus memintanya secara langsung.
- Takut akan penolakan
Mereka sering merasa takut bahwa orang lain tidak akan memahami atau mungkin malah mengabaikan masalah mereka. Kekhawatiran ini membuat mereka ragu untuk membuka diri, memilih untuk memendam perasaan daripada berbicara.(*)
