Jual Paket Haji Tanpa Antre Rp 100 Juta, Influencer Jualan via Facebook

78
Ilustrasi ibadah Haji. (Dimas Pradipta/JawaPos.com)

Identitas pegiat medsos yang tengah berurusan dengan polisi Arab Saudi karena diduga mempromosikan penjualan paket haji tak resmi, akhirnya terungkap.

Diketahui, sosok itu berinisial LNM. Selain aktif di media sosial, WNI berusia 40 tahun itu juga memiliki usaha travel. Namanya berinisial AND.

“Sebelumnya saya luruskan informasi terlebih dulu. Bahwa yang bersangkutan memang pegiat medsos. Tapi bukan selebgram, melainkan berjualan lewat akun facebook (FB)-nya yang sudah memiliki 5 ribu pengikut,” kata Konjen RI Jeddah Yusron B Ambary dalam konferensi pers via zoom di Makkah, Jumat (7/6).

Dari keterangan yang diperoleh, LMN ditangkap dua pekan lalu, tepatnya pada 25 Mei. Saat itu, dia diamankan polisi saat dalam perjalanan menuju hotelnya di Makkah.

BACA JUGA:  Pencipta Komik Dragon Ball Akira Toriyama Meninggal Dunia di Usia 68 Tahun

“Saat ditangkap, dia bersama keponakannya yang saat ini dilepas. Sedangkan LMN ditahan,” katanya.

Awalnya, pihak KJRI tidak mengetahui peristiwa itu. Informasi baru didapat setelau suami LMN, yakni AC, menghubungi konsulat.

Dari situlah, akhirnya pihak KJRI mendatangi kantor kejaksaan setempat. “Dari hasil penyelidikan, yang bersangkutan menawarkan paket haji tanpa tasrih melalui akun media sosialnya. Berupa paket haji tanpa antre,” ujar Yusron.

Aktivitas LMN ternyata diketahui oleh pihak keamanan Arab Saudi. “Praktik yang dilakukan LMN dilaporkan oleh seseorang lewat akun x (dulu twitter). Dengan me-mention akun pihak keamanan Arab Saudi,” katanya.

Dari hasil pemeriksaan, LMN menjual paket haji itu senilai Rp 100 juta per jemaah. Ada 50 orang yang ikut. Mereka menggunakan visa ziarah.

BACA JUGA:  Menperin Sebut Bisa Beri Sanksi ke Perusahaan Apple yang Mau Investasi di Batam, Kok Bisa?

Sedangkan, LMN dan suaminya memakai visa pekerja musiman.

Saat ini, KJRI sedang berupaya penangguhan penahanan dengan jaminan. Namun sejauh ini ditolak pihak kejaksaan Arab Saudi. Mengingat dugaan pelanggaran LMN dianggap berat.

Perwakilan KJRI juga mengaku sudah bertemu 50 orang peserta paket haji yang ditawarkan LMN. Mereka berada di Makkah.

“Kami sudah minta mereka pulang. Tapi tidak bisa cepat. Sebab, mereka sudah dijadwalkan baru bisa pulang pada 21 Juni,” katanya. (jpg)