Beras di Karimun Langka Bikin Resah, Emak-emak Geruduk Kanwil BC Kepri

251

Karimun, Posmetrobatam.co: Beras di Karimun langka, bikin resah masyarakat. Adanya gerakan pangan murah (GPM) dirasakan bukan merupakan solusi. Bukan hanya hilang dari pasaran. Malah, harga sembako saat ini kian mencekik warga.

Kegelisahan masyarakat pun mencapai puncaknya. Ratusan masyarakat menggeruduk kantor Kanwil Bea Cukai Kepri di Jalan A Yani, Kecamatan Meral Rabu (20/8). Massa yang didominasi emak-emak itu menuntut kejelasan terkait kelangkaan beras di pasaran.

Kordinator aksi, Deni Subairi dalam aksinya mengatakan, aksi ini merupakan bentuk keresahan masyarakat saat ini.

“Aksi ini merupakan suara hati masyarakat. Ini juga bentuk keresahan yang dirasakan masyarakat, harga sembako yang melonjak tinggi, dan beras yang menghilang di pasaran,” ujar Deni.

Aksi yang dimulai dari Coastal Area itu, dilanjutkan menuju Kantor Kanwil BC Kepri. Di depan Kanwil BC Kepri, massa pun melakukan aksi dengan membentangkan spanduk terkait kelangkaan beras.

BACA JUGA:  Kepri Sukses Tuan Rumah Gelaran Harsiarnas ke-90 dan Rakornas KPI 2023

Aksi di depan Kanwil BC Kepri pun dilanjutkan dengan audensi dengan Kepala Kanwil BC Kepri, Adhang Noegroho Adhi.

Dalam audensi, Adhang menyampaikan ke sejumlah perwakilan massa bahwa pihaknya tidak pernah menghalangi pasokan beras ke Karimun.

“Tidak pernah kami menghalangi pasokan beras ke Karimun. Tidak ada kapal pembawa beras yang kami tangkap. Bea Cukai juga mendukung program ketahanan pangan,” ucap Adhang.

Sementara usai menggelar audensi yang hampir memakan waktu satu jam. Perwakilan massa dan perwakilan Bea Cukai pun menemui massa yang sudah menunggu.

Humas Kanwil BC Kepri, Robby Chandra mengatakan, beberapa point hasil dari hasil pertemuan. Ia juga menjelaskan bahwa Bea Cukai tetap mendukung ketahanan pangan.

BACA JUGA:  STQH XI Kepri Resmi Dibuka, Wako Amsakar Optimis Batam Pertahankan Gelar Juara Umum

“Izin saya sampaikan, saya tahu apa yang dirasakan masyarakat juga terasakan oleh saya. Saya juga tinggal di Karimun. Untuk itu izin saya sampaikan beberapa hasil kesimpulan dalam pertemuan ini. Satu Bea Cukai tetap mendukung ketahanan pangan, dua Bea Cukai tidak pernah menangkap kapal pembawa beras ke Karimun, tiga siap mendukung solusi terkait penyaluran beras dan melakukan kordinasi dengan Karantina, dan empat bea cukai menunggu surat dari masyarakat untuk secepatnya agar melakukan koordinasi ke Karantina,” ujar Robby.

Robby pun yang dikonfirmasi mengatakan, maksud dari poin solusi terkait penyaluran beras yang dimaksud merupakan beras yang ada di gudang BC Kepri. Dimana beras hasil penindakan itu statusnya sudah diserahkan ke Karantina.

BACA JUGA:  Kurir Dibekuk Usai 12 Kali Bawa Sabu-Sabu ke Luar Batam

Untuk itu, pihaknya menunggu surat dari masyarakat atas permohonan untuk penyaluran beras. Dimana surat itu akan diteruskan ke Karantina dalam mencari solusi.

Data rilis bea cukai Kepri. Total beras yang ada di gudang Bea Cukai yang merupakan hasil penindakan Jaring Sriwijaya dan Jaring Wallacea disebutkan hasil operasi tangkapan beras yang dilakukan sebanyak 714.25 ton atau 27.090 karung.

Beras tersebut merupakan hasil tangkapan pada 28 Mei, 07 Juni dan 09 Juni 2025 yang diangkut menggunakan KLM 96 Jaya, KLM Harli Jaya 99, KLM Nusa Jaya 2 dan KM Camar Jonathan 05 di perairan Selat Pengelap, Karas Kecil, Pulau Cempa dan Pulau Dempo tanpa dokumen pelindung tujuan Daratan Sumatera yang penanganannya saat ini telah dilakukan secara sinergis dengan Badan Karantina.(ria)