Bupati Natuna, Cen Sui Lan Desak Kementrian Perhubungan Menjamin Layanan Tol Laut tak Terhenti

192

Natuna, Posmetrobatam.co: Mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan masyarakat, Bupati Natuna, Cen Sui Lan mendesak Kementrian Perhubungan untuk menjamin layanan Tol Laut tak terhenti. Hal ini setelah habisnya kontrak program Tol Laut pada akhir 2025 ini.

Dengan akan berakhirnya kontrak Tol Laut tersebut memunculkan kecemasan di tengah masyarakat perihal kelancaran kebutuhan pokok ataupun distribusi logistik ke Natuna.

“Kita mendesak Kementerian Perhubungan memastikan layanan kapal logistik rute Tanjung Priok–Natuna tetap berjalan saat pergantian tahun,” ungkap Bupati Natuna, Cen Sui Lan beberapa waktu lalu.

Dikatakan Cen Sui Lan bahwa Tol Laut adalah urat nadi distribusi barang di wilayah perbatasan, dan juga merupakan program maupun bagian dari visi membangun kesejahteraan masyarakat Natuna.

BACA JUGA:  Bupati Natuna Sambut Danlanud RSA Naik Pangkat Setingkat Lebih Tinggi

“Oleh karena itu, jangan sampai ada jeda pelayanan yang membuat masyrakat resah,” kata Cen Sui Lan.

Menurut Cen Sui Lan, pelayaran terakhir Tol Laut tahun ini pada 26 Oktober 2025. Dan berdasarkan kontrak antara Kemenhub dan PT Pelni, pelayaran berikutnya baru akan dimulai awal Januari 2026.

“Artinya, ada jeda beberapa pekan tanpa kapal logistik. Sehingga jeda ini berisiko menaikkan harga kebutuhan pokok karena stok barang menipis,” ucap Cen Sui Lan.

Masalah logistik ini tambah Cen Sui Lan kian pelik karena kapal Ro-Ro, alternatif angkutan barang dan penumpang, juga akan menjalani dok tahunan pada Desember 2025.

“Pemerintah daerah telah mengusulkan penyesuaian jadwal pelayaran atau penugasan kapal pengganti agar pasokan ke pulau-pulau tetap lancar dan masyarakat tak resah,” tambah Cen Sui Lan.

BACA JUGA:  DPD Partai Gerindra Kepri Bagikan Ribuan Paket Sembako dan Santunan Anak Yatim

Sementara itu, salah seorang warga Natuna yang tinggal di Jalan Sudirman Ranai, Wan Musaidin menuturkan jika Tol Laut tak berlayar, akan berdampak signifikan pada harga jual dan beli berbagai bahan kebutuhan di wilayah Natuna.

Hal ini sambung dia hampir seluruh kebutuhan masyarakat Natuna berasal dari luar wilayah, seperti beras, sayur-sayuran hingga berbagai kebutuhan bahan bangunan.

“Jika distribusi bahan kebutuhan sehari-hari maupun bangunan tersendat, maka di pastikan akan berdampak pada harga, masyarakat pasti menjerit,” sambung dia, Rabu (29/10) di Ranai.

Maka dari itu ujar Wan Musaidin atas nama masyarakat meminta agar Tol Laut atau sejenisnya tetap berlayar ke Natuna.

“Intinya kebutuhan masyarakat mesti terpenuhi. Kalau tersendat kasihan masyarakat kita, apa lagi ekonomi sekarang lagi tak baik baik saja, atau ngos,” ujar Wan Musaidin.(maz)

BACA JUGA:  Bupati Natuna Raih Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024