Bawang Dibuang Dijual Lagi di Medsos, Lokasi Sudah Ditimbun dan Dijaga

210

Batam, Posmetrobatam.co: Setelah viralnya temuan tumpukan bawang yang dibuang di kawasan Sengkuang, Minggu (26/10) kemarin. Kini, bawang-bawang tersebut kembali dijual melalui media sosial (medsos) dengan harga miring.

Salah satu pengguna akun media sosial menawarkan bawang seharga Rp5.000 per kilogram untuk wilayah Bengkong, Batuampar, dan Batam Centre.

“Iya, dijual 1 kilogram Rp5 ribu saja,” ujar pemilik akun, Senin (27/10).

Ia mengaku memperoleh bawang tersebut dari lokasi pembuangan di Sengkuang, yang sebelumnya ramai dibicarakan warga. Tak hanya bawang bombay, sebagian juga berupa bawang merah.

Namun, saat ini lokasi pembuangan tersebut sudah tidak bisa diakses.

“Sekarang sudah tidak bisa lagi, kak. Sudah ditimbun. Jadi kemarin saya ambil karena sayang, gratis,” katanya.

BACA JUGA:  Amsakar-Li Claudia Ingatkan ASN Batam Jaga Kondusifitas dan Hindari Gaya Hidup Mewah

Fenomena ini menjadi sorotan warga Batam, mengingat bawang yang dibuang tersebut sempat mencuri perhatian publik karena jumlahnya yang besar dan menimbulkan pertanyaan soal penyebab pembuangannya

Salah seorang saksi Rizky mengatakan, bahwa saat ini lokasi pembuang bawanh sudah ditimbun dan dijaga sama sekurity perusahaan di TKP. Meskipun, sudah ditimbun masih banyak warga yang berdatang

“Sudah ditimbun, tak nampak lagi bawangnya. Tapi warga masih terus berdatangan. Sekarang malah jadi destinasi wisata bagi warga karena penasaran,” ujar dia.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Mardanis menjelaskan, untuk persoalan bawang yang viral tersebut, merupakan ranah dari Karantina.

“Untuk komoditi yang masuk ke Batam itu kan ada pengawasan dari Balai Karantina dan juga Beacukai. Kalau kami tidak masuk ke ranah sana,” jelasnya.

BACA JUGA:  TMMD ke-125 Kodim 0316/Batam Resmi Dimulai

Mardanis juga enggan memberikan keterangan lebih detail mengenai penemuan bawang yang terjadi di Melcem, Kecamatan Batuampar, Kota Batam.

“Coba tanya ke Karantina. Tak ada urusan harus urus sampai ke sana,” pungkas Mardanis. (hbb)]