Nuzulul Qur’an selalu diperingati pada tanggal 17 Ramadhan setiap tahunnya. Setidaknya ada dua alasan yang mendasarinya. Perlu diketahui bahwa Alqur’an diturunkan oleh Allah dalam dua fase. Fase pertama Alqur’an diturunkan sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia. Fase kedua, Alqur’an diturunkan dari langit dunia ke bumi melalui Rasulullah secara berangsur-angsur dalam kurun waktu sekitar 23 tahun.
Alqur’an diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad tentu memiliki tujuan. Diantaranya untuk membedakan Alqur’an yang merupakan penutup kitab suci dari kitab-kitab suci sebelumnya, untuk membuat perubahan norma sosial secara bertahap mengingat ayat Alqur’an diturunkan sebagai respons atas peristiwa sosial, meneguhkan hati Rasulullah dalam menghadapi orang-orang kafir quraisy yang menentang dakwah, untuk memelihara Alqur’an, dan lain-lain.
Malam Nuzulul Qur’an tahun ini jatuh pada tanggal 28 Maret 2024. Berhubung kalender Islam dimulai dari waktu terbenamnya matahari, maka biasanya perayaannya dilakukan pada Rabu malam atau pada tanggal 27 Maret 2024.
Dilansir dari NU Online, ada dua alasan kenapa malam Nuzul Qur’an dirayakan setiap tanggal 17 Ramadhan setiap tahunnya. Pertama, dengan mengacu pada Al-Qur’an surat Al-Anfal ayat 41:
Artinya: Dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Imam ath-Thabari dalam kitab Jami?ul Bayan fi Ta’wilil Quran menyatakan bahwa ‘yaumul furqan’ sebagaimana dimaksud dalam ayat di atas mengacu pada peristiwa perang Badar yang terjadi pada tanggal 17 Ramadhan dimana dua pasukan muslim dan kafir Quraisy bertemu di medan perang.
Kedua, Nuzulul Qur’an diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan dengan mendasarkan pada ayat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril di Gua Hira. Pada saat itu, Rasulullah menerima wahyu surat Al-Alaq ayat 1-5 bertepatan pada tanggal 17 Ramadhan. (*)