BATAM, POSMETROBATAM: Dua tangannya memegang target tendangan. Beberapa siswa bersiap. Mengantre. Sebuah HP dengan tripod disiapkan untuk merekam. Soewito Trikusuman, Pelatih Taekwondo Kharisma Bangsa, memanggil satu per satu atlet untuk masuk. Sang atlet masuk ke tengah matras. Lalu, melakukan gerakan tendangan. Tak boleh berhenti sampai waktu yang ditentukan.

Ada puluhan atlet taekwondo dengan usia rentang anak dan remaja, Kamis (24/8) sore itu. Mereka berlatih di Dojang MB2 Mall, Batam Kota.

Latihan tak seperti biasannya. Sore itu, Soewito fokus merekam teknik tendangan dengan kecepatan tinggi. “Ini untuk persiapan Asian Martial Arts Center, Taekwondo Festival 2023,” kata Soewito pada POSMETRO. Ajang kompetisi itu digelar virtual. “Nanti video-videonya kami kirim ke panitia,” sebutnya.

BACA JUGA:  Jamaah Haji Diminta Tidak Bawa Batu Kerikil dari Tanah Air

Event itu berpusat di Singapura, 23 September 2023. Ada tiga kategori yang dipertandingkan: Recognise Poomsae, Kyokpa/Power Breaking dan Speed Kicking. “Ada 34 atlet Kharisma Bangsa yang ikut,” sebutnya. Satu di antaranya ikut pada kategori poomsae. Sisanya pada mategori speed kicking. “Target kita 25 medali emas,” Soewito optimis.

Ia sudah jauh-jauh hari mempersiapkan atletnya. Terhitung juli lalu. Sebenarnya, kata dia, untuk kategori Speed Kicking, ia menyebut tak menemukan kendala berarti. Pola latihan selama ini, sudah mengarah ke sana.

“Karena beladiri Taekwondo memang terfokus pada tendangan,” imbuhnya. Menariknya, kata Soewito, ada atlet usia balita yang ikut ajang ini. Ken, atlet yang dimaksud masih berusia 4 tahun.

BACA JUGA:  Tidak Ada Toleransi untuk Pungutan Liar

Soewito juga menjelaskan, ajang ini semacam pemanasan atlet-atletnya untuk event Daedo Internasional yang akan digelar di Singapura pada Desember mendatang. Kejuaraan itu rutin diikuti oleh atlet Taekwondo Kharisma Bangsa. “Atlet yang kami turunkan selalu langganan dapat medali,” ujarnya.

Selain sebagai olahraga prestasi, Soewito menjelaskan, taekwondo merupakan olahraga beladiri. “Sangat cocok untuk anak-anak kita agar tak malas gerak,” katanya. Dari ratusan siswanya, kata Soewito, banyak orangtua yang senang dengan perubahan positif yang dirasakan sang anak.

“Ada anak yang berat badannya berlebih, setelah latihan taekwondo, anak itu jadi aktif. Pelan-pelan, berat badannya mulai turun. Ini salah satu manfaat yang langsung dirasakan,” katanya. Seperti halnya olahraga beladiri, belajar taekwondo juga menghindarkan anak dari tindakan perundungan atau bully.(chi)

BACA JUGA:  Gagal Merantau ke Malaysia: Wahyudi dan Rekan Ditangkap di Pelabuhan Tikus Batam