Menteri PPPA Kunjungi Batam, Memastikan Layanan Masyarakat Berjalan Optimal

155

Posmetrobatam.co:  Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Batam dikunjungi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA), Arifah Choiri Fauzi.

Dalam kunjungan kerja ini, MenPPPA memastikan layanan bagi masyarakat berjalan optimal.

“Tujuan kami untuk koordinasi dan konsolidasi agar kerja-kerja yang sudah kami lakukan bisa lebih maksimal lagi,” ujar Menteri Arifah, Kamis (24/4).

Ia menyampaikan apresiasi atas kinerja UPTD PPA Batam yang menurutnya sudah menjadi tempat rujukan penting bagi masyarakat.

“Berdasarkan laporan Kepala UPTD tadi, hampir setiap hari ada dua sampai tiga klien yang datang. Ini menunjukkan kebutuhan dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang tersedia,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Arifah menegaskan kembali tiga program prioritas Kementerian PPPA, yakni Ruang Bersama Indonesia, perluasan pemanfaatan call center Sapa 129, dan penguatan data berbasis desa mengenai perempuan dan anak. Ketiganya merupakan pengembangan dari program sebelumnya, yaitu Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Anak.

BACA JUGA:  Dorong Pegawai Tingkatkan Kinerja dan Layanan ke Masyarakat

“Kami sangat mengapresiasi UPTD PPA dan Dinas DP3AP2KB Kota Batam. Layanannya nyata, responsif dan ini adalah bagian dari ikhtiar besar membentuk generasi menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala UPTD PPA Kota Batam Dedy Suryadi menyambut hangat kunjungan Menteri dan timnya.

“Ini kebanggaan bagi kami para pekerja sosial. Kami menjadi bahu sandaran bagi korban, baik dari kekerasan fisik maupun psikis,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa UPTD Batam terus berupaya mencari solusi komprehensif bagi korban, termasuk dari sisi ekonomi dengan menggandeng sistem sumber dari berbagai elemen masyarakat, seperti lembaga sosial, organisasi keagamaan, hingga dunia usaha.

“Bahkan, kami menjalin kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan gereja yang juga membantu korban. Ini bentuk solidaritas kemanusiaan yang harus dijaga,” tambah Dedi.(ant)

BACA JUGA:  Penyelesaian Status Tanah Landing Point Jembatan Babin Telah Dimulai Sejak Januari