Dapur SPPG di Kepri Kini Terus Dipantau, MBG Berulat dan Basi Dianggap Kesalahan Kecil

420
Ilustrasi Makan Bergizi Gratis.

Kepri, Posmetrobatam.co: Kini, dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kepri terus dipantau para pihak terkait. Guna mencegah terjadinya keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Saya sudah instruksikan Dinas Kesehatan kabupaten/kota se-Kepri agar memantau dapur SPPG secara berkala,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau, Bisri, Selasa (23/9).

Menurutnya, pemantauan itu dilakukan guna memastikan SPPG memenuhi standar kesehatan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam menyalurkan MBG kepada penerima manfaat, meliputi siswa, ibu hamil dan ibu menyusui.

Ia juga menyebut SPPG bertanggung jawab penuh terhadap kontrol kualitas program MBG, mulai dari pasokan bahan makanan, penyimpanan, pengolahan, penyajian, hingga penyaluran ke sekolah-sekolah menggunakan transportasi.

BACA JUGA:  Usul Pak Presiden Prabowo: MBG Bagusnya Dikelola Rumah Makan dan Kantin Sekolah, Tak Perlu Ahli Gizi

“Termasuk memastikan dapur SPPG bersih dan higienis,” ujarnya.

Bisri menyatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan kasus keracunan MBG di Kepri, namun belakangan ada beberapa temuan ulat pada menu MBG di Bengkong, Kota Batam dan makanan basi di Kabupaten Karimun.

Dia menduga kondisi itu dipicu kesalahan kecil dalam mengolah bahan pangan untuk MBG, misalnya tidak mencuci sayur dengan bersih, sehingga ulat masih menempel.

“Demikian pula nasi yang masih baru dimasak jangan langsung ditutup, karena dapat menyebabkan cepat basi atau lembek,” ungkapnya.

Bisri menyampaikan, secara umum dapur SPPG telah menerapkan protokol dan kontrol ketat dalam penyajian MBG.

Apalagi BGN sebelum bekerja sama dengan SPPG, kata dia, sudah mengecek terlebih dulu terkait sarana-prasarana dan peralatan pendukung yang akan digunakan dapur SPPG untuk mendukung MBG.

BACA JUGA:  Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Bintan Timur Bersiap Laksanakan Makan Bergizi Gratis

“Semoga program MBG di Kepri aman dan lancar tanpa ada kendala, seperti keracunan pada siswa,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Kepri, Rika Azmi melaporkan sampai saat ini dapur SPPG yang sudah beroperasi mencapai 69 unit dan tersebar di 7 kabupaten/kota se-Kepri, dengan realisasi penerima manfaat MBG sebesar 25 persen atau sekitar 165 ribu orang, dari target 638 ribu orang.

Penerima manfaat MBG itu mulai dari anak-anak sekolah hingga ibu hamil dan menyusui. Adapun realisasi MBG di Kepri sejauh ini berada di atas capaian nasional yang masih di kisaran 9 persen.

“Kami terus mengejar target kebutuhan 253 unit SPPG se-Kepri untuk menjangkau seluruh sasaran penerima MBG,” kata Rika.(ant)

BACA JUGA:  Bupati Roby Resmikan Dapur SPPG SKL, Makan Bergizi Gratis Dimulai di Bintan