Batam, Posmetrobatam.co: Polda Kepri tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Batam untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar K3 di industri galangan kapal di wilayah tersebut.
Evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini diperlukan setelah kejadian kebakaran hebat kapal tanker MT Federal II di galangan milik PT ASL Shipyard yang menewaskan 10 orang dan 21 lainnya luka-luka.
“Polda Kepri terus berkoordinasi dengan dinas tenaga kerja, BP Batam dan otoritas maritim guna melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar K3 di industri galangan kapal di wilayah Kepulauan Riau,” kata Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) Irjen Pol. Asep Safrudin usai mengecek kebakaran kapal MT Federal II Kota Batam, Rabu (15/10).
Asep beserta pejabat utama Polda Kepri turun langsung mengecek insiden kecelakaan kerja yang sudah terjadi untuk kedua kalinya.
Rombongan mendatangi PT ASL Shipyard dan melayat ke korban yang meninggal maupun luka-luka di RS Mutiara Aini.
Perwira tinggi Polri itu menegaskan pihaknya akan mengusut kasus kecelakaan kerja itu secara profesional dan transparan.
“Kami akan menelusuri penyebab pasti kebakaran ini melalui olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi,” ujarnya.
Dia menyebut, apabila ditemukan adanya unsur kelalaian yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang maka akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Saat ini, kata dia, penyelidikan masih berlangsung, belum ada pihak yang ditetapkan tersangka. Polda Kepri mengerahkan tim gabungan terdiri atas Ditreskrimum, Inafis, Labfor, Satreskrim Polresta Barelang turun langsung melakukan investigasi secara menyeluruh, termasuk terhadap manajemen PT ASL Shipyard subkontraktor, serta petugas keselamatan kerja (safety officer) yang berada di lokasi.
“Penyidik tengah menelusuri dokumen administrasi tenaga kerja, kontrak kerja subkontraktor dan penerapan prosedur K3 di perusahaan tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari internal perusahaan dari petugas Fire Incident Report, kebakaran terjadi di area WBT 2S, saat dilakukan pekerjaan pengelasan di dalam tangki.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 04.20 WIB. Bermula saat sejumlah pekerja dari PT Rotary Engineer dan PT PTM sedang melakukan pekerjaan panas (hot work) di dalam tangki cargo oil tank (COT) kapal Federal II yang sedang menjalani proses perbaikan.
Api tiba-tiba muncul dari dalam tangki memicu ledakan yang menyebabkan kebakaran besar di area kerja.
Tim keselamatan perusahaan segera melakukan pemadaman dan evakuasi korban. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 05.00 WIB. Terdapat 21 orang luka-luka yang terdiri atas 7 luka berat dan 14 luka ringan, serta 10 orang meninggal dunia.
Seluruh korban luka-luka sudah berada di rumah sakit, tersebar di beberapa tempat, yakni RS Mutiara Aini 11 orang, RS Graha Hermine 7 orang, dan RS Elizabeth Sei Lekop sebanyak 3 orang.(ant)







