BP3K2NA Matangkan Perjuangan Provinsi Khusus Natuna Anambas

166
Foto bersama pengurus BP3K2NA dengan anggota DPD RI Dapil Kepulauan Riau, Ria Saptarika, usai acara. Foto:maz

Natuna, Posmetrobatam.co: Semangat perjuangan pembentukan Provinsi Khusus Kepulauan Natuna Anambas (BP3K2NA) kembali menyala. Hal ini setelah pengurus menggelar pertemuan bersama Anggota DPD RI Dapil Kepulauan Riau, Ria Saptarika, di Kampus STAI Natuna, Komplek Masjid Agung Natuna, Senin (13/10) malam.

Pertemuan yang dihadiri seluruh pengurus BP3K2NA itu menjadi ajang konsolidasi dan pemantapan strategi menuju terwujudnya provinsi baru di wilayah perbatasan paling Utara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ketua BP3K2NA, Dr. H. Umar Natuna, M.Pd.I., pada pertemuan itu mengulas perjalanan panjang perjuangan pemekaran Provinsi Khusus Kepulauan Natuna Anambas yang telah dimulai sejak beberapa tahun lalu.

“Insya Allah, pada akhir November 2025 nanti kita akan melakukan audiensi dengan Komisi II DPR RI untuk memperjuangkan percepatan realisasi pembentukan provinsi ini,” ungkap Umar Natuna dengan semangat.

BACA JUGA:  Gubernur Kepri Ansar Ahmad Gagas Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis untuk Tangani Kekurangan Tenaga Medis

Menurutnya, perjuangan pembentukan provinsi bukan semata urusan administratif, tetapi panggilan moral untuk menghadirkan keadilan pembangunan di wilayah perbatasan yang selama ini menghadapi berbagai keterbatasan.

“Daerah ini merupakan beranda terdepan NKRI, maka selayaknya lebih maju dan berkembang dari segi apapun jua, karena memiliki berbagai potensi yang unggul,” kata Umar Natuna.

Sementara itu, Anggota DPD RI Ria Saptarika dalam arahannya memaparkan dasar hukum yang menjadi pijakan perjuangan, di antaranya UU Nomor 18 dan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, serta Peraturan Pemerintah tentang tata cara pembentukan daerah otonomi baru.

Dia menjelaskan, pembentukan daerah otonomi baru harus mempertimbangkan aspek kependudukan, potensi ekonomi, serta faktor pertahanan dan keamanan.

BACA JUGA:  Wamenpar Yakin Kunjungan Wisatawan ke Kepri Meningkat, Ini Alasannya

“Natuna dan Anambas memiliki posisi strategis di garis depan NKRI, berbatasan langsung dengan Vietnam, Kamboja, Filipina, Tiongkok, Malaysia Timur, dan Brunei Darussalam. Posisi ini sangat vital bagi pertahanan negara sekaligus pengembangan ekonomi bahari,” jelas Ria Saptarika.

Ria Saptarika juga menyoroti sejumlah kendala yang dihadapi masyarakat, mulai dari ketimpangan fiskal, mahalnya biaya transportasi, hingga terbatasnya kewenangan daerah terhadap pengelolaan laut.

“Dengan terbentuknya provinsi Natuna Anambas, kita berharap pelayanan publik akan lebih cepat, pembangunan lebih cepat, dan pemerintahan daerah bisa berjalan lebih efektif serta efisien,” kata Ria Saptarika.

Terpisah, Ketua III BP3K2NA, H. Kartubi, SE mengapresiasi para peserta pertemuan telah sepakat bahwa perjuangan pembentukan Provinsi Khusus Kepulauan Natuna Anambas (BP3K2NA) bukan sekadar cita-cita, melainkan amanah sejarah dari masyarakat perbatasan yang ingin sejajar dengan daerah lain di Indonesia.

BACA JUGA:  Anak Bawah Umur Diamankan Polres Karimun Sedang Hisap Lem

“Ini bukan hanya perjuangan birokrasi, tapi perjuangan harga diri daerah perbatasan. Kita ingin Natuna dan Anambas menjadi benteng marwah bangsa di utara Nusantara,” ucap H. Kartubi, S.E., M.E.I, 

Pertemuan malam itu pun ditutup dengan seruan kebersamaan dan doa agar langkah perjuangan menuju provinsi baru mendapat restu dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat juga pemerintah daerah maupun pusat.(maz)