Posmetrobatam.co: Penimbunan Sungai Baloi yang berada di samping Baloi Apartement, Kelurahan Baloi Indah, Kecamatan Lubukbaja, mengakibatkan banjir, karena sungai tak dapat menampung debit air lagi.
“Kalau hujan sebentar saja, sungai itu meluap. Airnya sampai ke rumah warga Kezia Residence,” ujar Joni, yang sehari-hari menjaga keamanan di perumahan tersebut.
Banjir mula-mula terjadi setelah sungai ditimbun oleh orang tak bertanggungjawab. Penimbunan dilakukan secara serampangan sejak bulan Februari 2025. Tanpa memperdulikan dampaknya terhadap lingkungan sekitar.
“Banjir selalu (terjadi), sejak aliran sungai ditimbun pada bulan Februari 2025. Para penimbun sepertinya tidak mau tahu dampaknya terhadap lingkungan,” katanya.
Akibat penimbunan aliran sungai itu, air sungai meluap hingga warga yang menanggung derita. Seperti penampakan saat terjadi hujan pada tanggal 20 April lalu, air di sungai Baloi permata meluap.
Dari video itu terlihat air meluap hingga ke atas timbunan di samping Baloi Apartement. Bak lautan. Pemandangan itu baru terlihat setelah adanya penimbunan puing bangunan. Kini akibat perbuatan tangan-tangan perusak lingkungan, warga sekitar yang menderita.
“Sebelumnya tak pernah ada banjir. Sekarang kalau hujan turun pasti banjir,” kata warga lainnya mengamini.
Menurut Wawako dan Waka BP Batam, Li Claudia Chandra saat melakukan sidak ke lokasi pada Selasa 25 Maret 2025, batas Penetapan Lokasi (PL) Baloi Apartement yang merupakan proyek PT PKP itu hanya sampai di pagar Baloi Apartement. Kenapa ada penimbunan di aliran sungai di luar PL?
“Lahan milik bapak itu sampai sini PLnya. Ini tidak boleh (ditimbun) pak. Bapak bilang (penimbunan) ini sementara, tak boleh pak,” ujar Li Claudia sembari tangannya menunjuk pagar sebagai batas PL di hadapan Alex, yang disebut-sebut salah satu pemilik Baloi Apartement.
Li Claudia lantang menolak adanya penimbunan aliran sungai itu. Dan meminta untuk dilakukan normalisasi.
Dari pantauan wartawan ini, hingga Rabu (7/5), belum dilakukan normalisasi. Masih tampak penyempitan aliran sungai itu akibat puing bangunan. Timbunan itu dimulai dari samping Baloi Apartement hingga ke arah pintu keluar-masuk Perumahan Permata Regency. Panjang penimbunan sekitar 300 hingga 500 meter.
Sementara itu, Alex, pihak manajemen dan juga pemilik Baloi Apartement dikonfirmasi di kantornya di PT PKP bilangan Jodoh, Rabu (7/5), terkait adanya penimbunan aliran sungai di samping Baloi Apartement tidak berhasil ditemui. “Tak ada pak. Sudah pulang, kalau tadi ada.Coba tanya langsung ke tempat proyek di sana,” ujar Heru, security PT PKP.(red)