Batam, Posmetrobatam.co: Para petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di tiga wilayah di Kepri yakni, Batam, Tanjungpinang, dan Bintan dibekali pelatihan intensif mengenai keamanan pangan dan standar higienitas dapur penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Kepala Regional SPPG Kepri, Anindita Ayu, Senin (6/10), menjelaskan, pelatihan ini bertujuan memperkuat kompetensi relawan gizi dalam menjaga keamanan pangan di dapur.
“Kami ingin memastikan setiap SPPG memiliki pemahaman menyeluruh tentang keamanan pangan, higienitas, dan proses produksi pangan yang aman untuk dikonsumsi,” ujarnya.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Deputi Penyediaan dan Penyaluran Wilayah I ini berlangsung di tiga lokasi, yakni Batam, Tanjungpinang, dan Bintan.
Dalam kegiatan ini, BGN menggandeng berbagai pemateri dari instansi lintas sektor, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan materi tentang keamanan pangan dan standarisasi, sedangkan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) membawakan topik antropometri dan status gizi di lingkungan sekolah.
Selain itu, Dinas Kesehatan membahas tahapan proses produksi pangan siap saji, Dinas Lingkungan Hidup menjelaskan pentingnya sanitasi dan instalasi pengolahan air limbah (ipal), dam Dinas Pendidikan berperan dalam penyediaan data dan penerima manfaat program.
“Untuk Batam, pemateri berasal dari Pemkot Batam, sedangkan di Tanjungpinang dan Bintan narasumber berasal dari instansi pemerintah provinsi,” kata dia.
Secara keseluruhan, pelatihan ini melibatkan 69 SPPG dari Batam, delapan SPPG dari Tanjungpinang, dan 4 SPPG dari Bintan.
Ia mengatakan kegiatan tersebut telah dibagi di lima lokasi karena setiap SPPG terdiri atas sekitar 50 peserta yang merupakan relawan di SPPG.
Di Kota Batam, kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari, 4-5 Oktober 2025, di salah satu hotel di kota itu.
Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengingatkan para petugas agar menjaga integritas dan konsistensi dalam pelayanan.
“Masalah kecil di lapangan jangan dianggap sepele. Kalau satu SPPG bermasalah, bisa menimbulkan persepsi negatif secara luas,” kata dia.(ant)







