Natuna, Posmetrobatam.co: Pemerintah Kabupaten Natuna kembali menyalurkan pupuk subsidi tahap II tahun anggaran 2025 kepada petani yang tersebar di enam kecamatan.
Penyaluran pupuk subsidi pemerintah ini berlangsung di Gudang Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) di Jalan Imam Hasanudin, Kelurahan Batu Hitam, Senin (3/11) pagi.
Penyaluran disaksikan langsung oleh Sekretaris Daerah Natuna Boy Wijanarko Varianto, dan dihadiri perwakilan Kejaksaan Negeri Natuna, Satreskrim Polres Natuna, BPJS Ketenagakerjaan, PT Pupuk Indonesia, BRI Cabang Ranai, serta kelompok tani penerima manfaat.
Sekda Natuna, Boy Wijanarko mewakili Bupati Natuna menyampaikan bahwa sektor pertanian masih menjadi pondasi ekonomi unggulan Kabupaten Natuna. Dan pemerintah sebut Boy Wijanarko berkomitmen akan terus menjaga produktivitas pangan tetap aman.
“Pemerintah akan selalu hadir untuk para petani, yakni melalui subsidi pupuk, bantuan sarana produksi, hingga perlindungan jaminan sosial,” ungkap Boy Wijanarko.
Boy Wijanarko mengingatkan jika pupuk subsidi ini adalah barang dalam pengawasan. Petani diminta menggunakan sesuai peruntukan dan tidak memperjualbelikannya karena melanggar aturan.
Sebagai kabar baik sambung Boy Wijanarko kebijakan presiden menurunkan harga pupuk subsidi sebesar 20 persen akan mulai berlaku tahun depan.
“Harga baru akan berada di kisaran Rp 1.800 per kilogram untuk Urea dan Rp 1.840 per kilogram untuk NPK Phonska,” sambung Boy Wijanarko.
Sementara itu, Kepala DKPP Natuna Wan Syazali mengatakan Natuna tahun ini mendapatkan alokasi pupuk subsidi terbesar kedua di Provinsi Kepulauan Riau. Terdiri dari 50 ton Urea dan 226 ton NPK.
“Penyaluran tahap kedua hari ini sebanyak 3,55 ton Urea dan 75,1 ton NPK yang di peruntukan di enam kecamatan di Kabupaten Natuna,” ujar Wan Syazali.
Selain subsidi pemerintah pusat tambah Wan Syazali, Pemkab Natuna juga menyalurkan bantuan pupuk NPK sebanyak 36 ton dan kapur dolomit 44,05 ton melalui APBD.
“Tujuannya sebagai dukungan ketahanan pangan daerah,” tambah Wan Syazali.
Terpisah, Perwakilan PT Pupuk Indonesia, Yandika Dwi Reganata, menyebut realisasi penyaluran pupuk di Natuna tercatat paling baik dibanding kabupaten/kota lainnya di Kepri.
Yang mana pada periode 31 Oktober 2025, realisasi penebusan pupuk subsidi Natuna mencapai 39 ton Urea atau 79 persen dan 188 ton NPK atau 84 persen dari alokasi.
“Secara alokasi kita masih di bawah Bintan, tapi secara realisasi Natuna paling lancar. Ini kabupaten terbaik kedua dalam penyalurannya,” katanya.
Penyaluran pupuk ditutup dengan pembagian simbolis kepada kelompok tani dan peninjauan gudang cadangan pupuk daerah. Petani diharapkan terus meningkatkan produktivitas jelang musim tanam 2026.(maz)







