BATAM, POSMETROBATAM.CO: Truk pengangkut gas baru saja parkir, warga Perumahan Citra Laguna 2, Tembesi, Sagulung sudah mengantri panjang pada Selasa (24/9) malam.
Ada yang tak sabar mengantri sehingga menyerobot ke antrian di depan. Bagi yang sabar, menunggu di belakang. Akses jalan sempat terganggu karena motor sembarangan parkir.
Hal ini pun menarik perhatian perangkat RT setempat. Pria berambut panjang itu tiba-tiba datang dan berdiri di bagian depan.
“Ibu… bapak… mohon antri,” sahut pria yang kerap dipanggil Hendrik, Ketua RT 02 Citra Laguna II.
Di depan warga, Hendrik menegaskan, warga tidak boleh menukarkan dua tabung gas sekaligus. Hal itu bertujuan agar semua warga kebagian gas. Imbauan ini juga disampaikan kepada pemilik pangkalan gas.
“Tidak boleh ambil dua yah. Biar kebagian semua. Ibu pemilik pangkalan juga tidak boleh ngasih dua sekaligus kepada warga yang sama, kalau ada teriakin langsung ya bapak ibu,” tegasnya.
Namun imbauan pak RT tadi tidak digubris oleh warga. Pasalnya sebagian warga masih ada yang minta 2 tabung gas sekaligus. Hal ini pun menimbulkan kecemburuan warga lain.
“Udah tidak ngantri, ambil dua gas sekaligus. Ini tidak adil, tapi apa boleh buat, kan ada orang dalamnya,” kata seorang warga sambil tersenyum.
Seperti diketahui, langkanya gas ini sudah berlangsung cukup lama. Selain di wilayah Sagulung, sejumlah warga Kota Batam juga mengaku sulit mendapatkan gas elpiji 3 kilogram.
Desmi warga Marina, Kecamatan Sekupang juga mengaku sulit mendapatkan gas 3 kg. Katanya, ia sudah keliling cari gas elpiji di seluruh pangkalan, namun tidak kunjung ada. Pemilik pangkalan hanya bisa mengatakan gas lagi kosong.
“Bingung pak mau kemana cari gas. Kemarin sempat ada di pangkalan, tapi antrian panjang sampai ada yang marah karena stok gas langsung habis, padahal sudah antri panjang,” ucapnya.
Alfrida Hutasoit, seorang ibu rumah tangga di wilayah Batuaji mengatakan, jika di wilayahnya itu juga susah mendapatkan elpiji. Namun, menurut keterangan dari pangkalan, keterlambatan distribusi bersumber dari pertamina dan agen.
“Mereka bilang agennya yang belum mengantarkan gas elpiji,” ujarnya.
Sementara itu, Yunimal, seorang pemilik pangkalan di Sagulung menyebut gas elpiji belum diantar agen.
“Kita sudah bayar dulu ke agen. Tapi gas belum juga diantar. Biasanya dibayar satu hari sudah diantar namun sekarang belum juga ada diantar,” ujarnya.
Selain itu pihak agen juga mengurangi jatah untuk pangkalan. Sebelumnya pangkalan bisa mendapatkan 200 tabung gas setiap satu pekan, tapi saat ini ada pengurangan menjadi 100 tabung gas setiap satu pekan.
“Sudah dikurangi, itupun tidak lancar diantar ke pangkalan. Kalo lancar diantar, saya rasa cukup itu,” sebut dia.
Pihak agen juga tidak mengetahui keterlambatan gas elpiji masuk ke pangkalan. Bahkan tidak ada kepastian informasi dari pihak agen maupun dari pertamina kapan stok gas akan masuk.
“Tak ada jawaban yang pasti kapan gas masuk. Kalau melihat jadwal sekarang sudah seharusnya masuk,” tutupnya.(jho)