BATAM, POSMETROBATAM.CO: Gadis berinisial P, usia 18 tahun ini trauma usai peristiwa yang dialaminya sekitar pertengahan Juni lalu, masih membekas.
Terlebih, saat kasus pelecehan secara verbal yang dialami staf di salah satu SMK Negeri di bilangan Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau ini kembali mencuat ke permukaan.
P hanya bisa menangis dan mengurung diri di kamar. Keluarga dan kerabat berharap semoga ada keadilan. Karena masa depan korban menjadi taruhan ulah oknum kepala sekolah (kepsek).
Dalam screen shoot percakapan WhatsApp yang diterima POSMETRO, korban dengan tegas mengungkapkan kekesalannya kepada oknum Kepsek yang merekrutnya untuk bekerja sebagai staf di sekolah tersebut.
“Maaf Pak, P**** enggak mau masuk kerja lagi, kalau bapak ci***2 seperti tadi pas P*** mau pamit pulang. Kenapa bapak lakuin itu ke P*** Pak? P*** ke sini cuma benar-benar mau kerja saja Pak,” tulis korban.
Namun, oknum Kepsek yang dimaksud mengakui kesalahannya dan meminta maaf. “Maaf P***. Tidak akan ada itu lagi. Selanjutnya, tolong P*** fokus di Farmasi mulai besok dengan Bu Ta****. Maaf,” pinta sang Kepsek.
Ditemui di sekolah, pada Rabu (24/7) setahu Dewi, salah satu guru di sana, mengatakan dari informasi yang beredar perbuatan pelecehan verbal itu terjadi pada 24 Juni lalu.
Menurut Dewi, korban merupakan alumni dan staf yang dipersiapkan untuk jurusan farmasi.
“Baru dua hari kerja. Tapi saat kejadian, saya tidak tahu karena lagi ada kegiatan lain,” kata Dewi yang juga di bidang kehumasan tersebut.
Terpisah, terkait pelecehan verbal yang dialami korban, Kapolresta Barelang Kombes POl Heribertus Ompusunggu mengatakan, pihaknya belum menerima laporan dari korban. Pihaknya mendorong agar korban segera membuat laporan resmi terkait pelecehan verbal tersebut.
“Tujuannya agar tidak terulang kembali. Kemudian untuk kerahasiaan korban akan dijamin,” kata Kapolresta.
Informasi lain, oknum Kepsek tersebut pernah dilaporkan kasus yang serupa sekitar tahun 2022 lalu. Saat itu beliau Kepsek SMK Negeri di Kecamatan Batamkota. Kasus yang pernah dilaporkan ke Satreskrim Polresta Barelang tersebut dikabarkan korban berdamai.
Sementara Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, oknum Kepsek tersebut sudah dilakukan penindakan secara internal dan dicopot dari jabatannya.
“Yang bersangkutan sudah dinonaktifkan,” kata Ansar usai kegiatan pembukaan Popda Kepri di Dataran Engku Putri.(cnk)