Kabar mengejutkan dari sepak bola negara tetangga. Kim Pan Gon resmi mengundurkan diri dari posisi pelatih timnas Malaysia. Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengeluarkan pernyataan lengkap terkait hal ini.

Kim Pan Gon, yang diberi tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas timnas Malaysia, memutuskan untuk mundur dengan alasan pribadi. Namun pihak FAM menyampaikan bahwa mereka telah berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan Kim Pan Gon.

Ketika pertama kali menerima keinginan tersebut, FAM langsung mencoba membujuk Kim Pan Gon agar tidak mengundurkan diri.

“Untuk diketahui semua, Pan Gon telah bertemu dengan pengurus FAM dan menyampaikan keinginannya untuk memutus durasi kontraknya,” kata Presiden FAM Datuk Wira Mohd Yusoff Haji Mahadi dalam keterangan resminya.

BACA JUGA:  Ronaldo Berburu Gol Pertama di Euro 2024

“Ada beberapa pertemuan lagi setelah itu ketika kami mencoba untuk membujuknya agar mempertimbangkan kembali keinginannya. Pada akhirnya, Pengurus dan Komite Eksekutif FAM menghormati keputusannya dan sepakat melepas Pan Gon dengan kesepakatan bersama meski ia masih punya kontrak dengan FAM hingga Desember 2025,” lanjutnya.

“Ini tentu menjadi berita sedih bagi kita semua karena Pan Gon berhasil membawa Harimau Malaya lolos ke Piala Asia. Selain itu, peringkat FIFA kita juga naik selama 2,5 tahun ia melatih tim nasional. Kami merasa sedih kehilangan beliau,” tambahnya.

Lebih lanjut, Yusoff Haji Mahadi memastikan bahwa pelatih asal Spanyol Pau Marti, yang saat ini menjabat pelatih Malaysia U-23, akan mengambil alih sebagai pelatih sementara timnas Malaysia.

BACA JUGA:  Pemain Bintang yang Gagal Bermain di Euro 2024, Bahkan Ada yang Terlibat Judi Bola

“Tugas pertama Pau Marti sebagai pelatih sementara adalah memimpin tim di kompetisi Pestabola Merdeka 2024 yang akan berlangsung di Stadion Nasional, Bukit Jalil pada September ini, dengan diikuti tiga tim lainnya yaitu Tajikistan, Lebanon, dan Filipina,” ujarnya.

“Pada saat yang sama, Komite Pengurus Timnas FAM akan terus mengevaluasi dan memantau kinerja skuad Harimau Malaya di bawah asuhan Pau Marti dari waktu ke waktu, terutama menjelang Piala AFF 2024 pada bulan November dan Desember. Kualifikasi Piala Asia 2027 mulai Maret mendatang,” terangnya.

Sementara itu, netizen Indonesia membandingkan situasi ini dengan Shin Tae Yong, pelatih timnas Indonesia yang dianggap lebih tahan banting meskipun tekanan datang silih berganti. Shin Tae Yong telah menghadapi berbagai tantangan dan kritik, namun tetap bertahan dan berusaha untuk membawa timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.

BACA JUGA:  Jelang Laga Hidup-Mati Timnas Indonesia Tak Anggap Remeh The Azkals

Banyak yang mengapresiasi ketangguhan Shin Tae Yong dalam menghadapi tekanan dan berharap ia dapat terus membawa prestasi bagi sepak bola Indonesia.(jpg)