Paguyuban Toba Nahumaliang Batam Sepakat Diaktifkan Lagi

116

BATAM, POSMETROBATAM.CO: Sekitar seratusan orang tokoh asal Batak Toba di  Kota Batam berkumpul di Golden Prawn, Bengkong, Kamis (4/7) malam. Pertemuan ini untuk membicarakan rencana mengaktifkan kembali Toba Nahumaliang sebagai paguyuban Batak Toba, tepatnya masyarakat asal kawasan Danau Toba.

Seperti diketahui, pertemuan ini merupakan yang pertama setelah puluhan tahun vakum. Pertemuan itu muncul berawal dari ide yang dilontarkan tokoh-tokoh Batak Toba yang sebelumnya dibahas melalui group whatsapp.

Dalam pertemuan ini, terlihat sejumlah tokoh Batak Toba. Di antaranya Dr Sahat Sianturi, Sabar Malau, Suhut Tobing, Marganas Nainggolan, Wirya Silalahi, Hotman Hutapea, Joller Sitorus, Jhonson F Sibuea, Nico Nixon Situmorang dan lainnya. Mereka terlihat menikmati kebersamaan, untuk kembali mengaktifkan paguyuban tersebut.

BACA JUGA:  Viral! Wanita Dirampok, Leher Digorok di Jalan Turunan dekat Hotel Vista

Dalam kesempatan itu, Dr Sahat Sianturi menyampaikan maksud dan tujuan pertemuan tersebut. Menurutnya, paguyupan Toba Nahumaliang menjadi kebutuhan untuk memperkuat solidaritas.

“Kita harapkan, paguyuban ini menjadi wadah yang mempersatukan kita dalam menyikapi dinamika kehidupan di Batam. Ini menjadi wadah persatuan marga-marga dari Toba di Batam,” ucap Sahat.

Niat itu, disambut Marganas Nainggolan. Sambil berdiri, Marganas memegang lengannya, sambil menunjuk ke arah tangannya, berucap soal pengalaman masa lalu, Toba Nahumaliang. Walau tidak menceritakan secara detail, namun masa lalu dimaksud terkait konflik yang pernah terjadi di Batam.

“Ada historisnya Toba Nahumaliang. Di sini kita benar-benar mengalami dan menjadi bagian dari historisnya. Ini membuat bulu kudukku berdiri,” kata Marganas singkat.

Sabar Malau sebagai penasehat Toba Nahumaliang, mengungkapkan awal terbentuknya paguyuban itu. Dimana, proses pembentukan, diawali pertemuan orang tua Batak Toba pada 3 April 1999.

BACA JUGA:  Memperingati Setahun Tragedi Bentrokan, Warga Pulau Rempang Bacakan Sumpah

“Karena ada diberlakukan pemerintah, UU Otoda, sehingga kita di daerah, ingin terlibat dalam pembangunan,” kata Sabar.

Hingga kemudian, 17 April 1999, digelar Mubes pertama di HKBP Lubuk Baja. Saat itu, terpilih Benny Panjaitan sebagai Ketua Toba Nahumaliang yang pertama. Sabar sendiri terpilih sebagai Sekretaris dan Joller Sitorus, sebagai Bendahara.

Sementara untuk pelantikan, diundang orang tua Batak Toba, dari Kawasan Danau Toba. “Kita hadirkan orang tua dari Bonapasogit, untuk pelantikan pertama,” ucapnya.

Bahkan, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang saat itu masih Duta Besar Indonesia di Singapura, ikut hadir. Dimana, Luhut menjadi Dubes di Singapura, pada tahun 1999 sampai 2000.

BACA JUGA:  Deklarasi Damai untuk Sukseskan Proyek Strategis Rempang Eco City

“Dulu, waktu pelantikan hadir juga pak Luhut Binsar Panjaitan dari Singapura. Saat itu menjadi Dubes Indonesia di Singapura,” cerita Sabar.

Saat gangguan keamanan akibat konflik di Batam, paguyuban itu sangat aktif untuk membantu, mendorong perdamaian. “Jadi sayang kalau tidak aktif perkumpulan ini. Banyak sejarah yang sudah dilalui,” imbuhnya.

Setelah melalui penjelasan dan pengungkapan sejarah awal dan perjalanan singkat Toba Nahumaliang, akhirnya disepakati kembali mengaktifkannya. Untuk pembentukan panitia pelaksana dan panitai pengarah, akan digelar Mubes III di bulan Agustus 2024 mendatang.

“Kita sepakati mengaktifkan kembali pengurus lama. Pengurus lama yang membentuk panitia dan mengundang peserta dari marga-marga,” pungkasnya.(jho)