
Cristiano Ronaldo kembali menjadi pusat perhatian, namun kali ini bukan karena torehan gol atau assist yang menawan, melainkan karena catatan hattrick kemarahan yang dilakukannya dalam pertandingan antara Georgia kontra Portugal di laga terakhir Grup F Euro 2024.
Laga yang berlangsung di Stadion Arena AufSchalke pada Kamis (27/6) dini hari WIB ini sudah tidak menentukan bagi Portugal, yang telah dipastikan menjadi juara Grup F apapun hasil melawan Georgia. Namun, semangat kompetitif Ronaldo yang tinggi tetap membuatnya ingin memberikan penampilan terbaik di setiap pertandingan.
Sejak peluit awal ditiup, Ronaldo sudah menunjukkan ambisinya untuk mendominasi permainan dan membantu Portugal meraih kemenangan. Namun, apa daya, usaha kerasnya tidak berbuah manis.
Pada menit ke-28, Ronaldo mendapat peluang emas untuk menciptakan peluang, namun dia dijatuhkan oleh bek Georgia, Luka Lochoshvili, yang menarik jerseynya dengan keras. Situasi ini seharusnya bisa menjadi penalti untuk Portugal, namun wasit Sandro Scharer justru memutuskan untuk melanjutkan permainan tanpa memberikan hadiah penalti.
Keputusan wasit ini memicu amarah besar Ronaldo. Sang kapten Al Nassr langsung melakukan protes keras kepada wasit, menunjukkan gestur frustrasi yang sangat jelas. Tidak hanya sekadar protes verbal, Ronaldo juga mengeluarkan ekspresi tubuh yang menandakan ketidakpuasannya. Protes keras ini berujung pada kartu kuning yang diberikan oleh wasit kepada Ronaldo, menambah kekecewaan sang bintang.
Memasuki jeda antarbabak, emosi Ronaldo belum juga mereda. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat dengan jelas bagaimana Ronaldo menunjukkan gestur protes yang penuh kekesalan kepada kubu Georgia saat menuju lorong kamar ganti.
Gestur ini menunjukkan betapa besarnya rasa frustrasi Ronaldo yang merasa tidak mendapatkan keadilan di atas lapangan. Hal ini semakin memperjelas betapa besar ambisi dan determinasi Ronaldo untuk selalu tampil maksimal dan membawa timnya meraih kemenangan.
Babak kedua pun tidak memberikan perubahan signifikan bagi Ronaldo. Usahanya untuk mencetak gol dan memberikan kontribusi nyata bagi Portugal terus dihalangi oleh pertahanan kukuh Georgia dan keputusan wasit yang dianggapnya kontroversial. Kekecewaan Ronaldo mencapai puncaknya ketika pelatih Roberto Martinez memutuskan untuk menariknya keluar lapangan pada menit ke-66, digantikan oleh Goncalo Ramos. Keputusan ini tentu saja tidak disambut baik oleh Ronaldo, yang merasa masih bisa memberikan kontribusi lebih bagi tim.
Setelah melakukan tos dengan Martinez, Ronaldo terlihat menendang rumput dengan frustrasi dan bergumam kesal saat duduk di bangku cadangan. Ekspresi wajahnya menunjukkan betapa besarnya rasa kecewa yang dia rasakan. Momen ini menjadi bukti nyata bahwa meskipun pertandingan tersebut tidak menentukan bagi Portugal, Ronaldo tetap memiliki semangat kompetitif yang sangat tinggi dan keinginan kuat untuk selalu tampil maksimal.
Ronaldo, yang selama ini dikenal sebagai pemain dengan mentalitas pemenang, tampaknya tidak bisa menerima kenyataan bahwa dia tidak mampu mencetak gol atau memberikan kontribusi signifikan dalam pertandingan tersebut. Sikap dan reaksi emosionalnya mencerminkan betapa besar tekanan dan ekspektasi yang dia rasakan, baik dari dirinya sendiri maupun dari para penggemar dan tim.
Bagi Portugal, pertandingan ini mungkin tidak menentukan, namun bagi Ronaldo, setiap kesempatan untuk bermain adalah peluang untuk menunjukkan kehebatannya. Meskipun kali ini yang tercatat adalah hattrick kemarahan, kita semua tahu bahwa Ronaldo masih memiliki banyak kesempatan untuk mencetak gol-gol spektakuler dan memberikan kontribusi besar bagi timnya di masa mendatang.(jpg)