Diperkirakan Ada 30 Juta Perempuan Masuk Swing Voters

80
Ketua KPU Hasyim Asy'ari (tengah) bersama anggota keterangan mengenai update Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (22/6/2023). (MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS)

POSMETROBATAM: Direktur Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Muhammad Nurhasyim menilai, massa mengambang (swing voters) di kaum perempuan masih cukup tinggi. Menurutnya, tingginya swing voters dari kalangan perempuan ini disebabkan beberapa faktor.

“Kalau saya lihat persentase kaum perempuan yang belum memutuskan pilihannya masih tinggi dan itu sangat mengkhawatirkan. Sekitar 30 persen. Artinya, bila jumlah pemilih perempuan sebesar 102 juta jiwa, maka 30 juta pemilih perempuan belum menentukan pilihannya,” kata Nurhasyim dalam diskusi di Jakarta, Rabu (9/8).

Menurutnya, hal itu bisa jadi disebabkan beberapa faktor. Pertama, tingkat ekspektasi kaum perempuan yang begitu tinggi pada masa sebelumnya sepertinya belum semuanya terpenuhi.

BACA JUGA:  Ini Cerita Udin yang Lolos Jadi Anggota DPRD Cuma Mendapatkan 78 Suara - Murni dari Keluarga dan Tetangga Saja

Kedua, bacawapres yang akan mendampingi figur capresnya. Ketiga, visi dan agenda programnya.

“Bisa jadi ini adalah titik balik kaum perempuan, emak-emak yang sebelumnya terlihat militan dan solid, akan tetapi tetap saja, mereka yang sudah dipilih belum dapat menyelesaikan isu klasik yang dihadapi oleh emak-emak utamanya isu ekonomi,” ucap Nurhasyim.

Sebab, berdasarkan hasil survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) pemilih perempuan dalam Pemilu 2024, merupakan yang terbesar. Survei nasional yang diselenggarakan oleh LPI pada 20 Juli 2023 hingga 1 Agustus 2023.

Berdasarkan teknik sampling tersebut, jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 920 responden. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar 3,2 persen pada tingkat kepercayaan ± 95 persen. (JP Group)

BACA JUGA:  Pemerintah Siapkan BLK untuk Pekerja Migran