Cuaca Tak Menentu di Batam, Warga Meninggal karena DBD

81

BATAM, POSMETROBATAM.CO: Cuaca yang tidak menentu perlu diwaspadai oleh masyarakat Batam. Sebab saat ini serangan penyakit demam berdarah dangue (DBD) telah memakan korban jiwa. Faktor hujan dan panas memicu suburnya perkembangan nyamuk, termasuk nyamuk aedes aegepty yang menjadi sumber penyakit DBD. 

Untuk itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi minta masyarakat untuk waspada dengan ketat menjaga kebersihan lingkungan dari genangan air dan barang bekas yang bisa menyadi sarang nyamuk

“Trendnya akan meningkat kalau musim seperti ini. Perlu diwaspadai dengan ketat menjalani pola hidup sehat dimanapun berada,” kata Didi, kemarin.

Sementara data yang diterima dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batuaji, tiga bulan pertama di tahun 2024 ini sedikitnya sudah ada 15 pasien yang ditangani di sana. Satu orang pasien di antaranya meninggal dunia di bulan Januari lalu. Pasien yang meninggal ini dari Kecamatan Sei Beduk.

BACA JUGA:  Hewan Kurban dari Presiden RI untuk masyarakat Batam

“Cukup banyak dan biasanya memang seperti itu, apalagi saat ini cuaca tidak menentu, kadang hujan, lalu disambung dengan cuaca panas. Ini perlu kewaspadaan kita semua,” ujar Elin, Humas RSUD Embung Fatimah Batam di Batuaji.

Elin melanjutkan, pada Maret 2024, pasien DBD di RSUD Embung Fatimah nihil. Meski demikian, warga tetap diimbau agar selalu menjaga kebersihan dan tidak memberi ruang untuk perkembangan nyamuk aedes aegepty

“Pasien DBD yang berobat ke RSUD ini beragam mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia dan didominasi pasien anak-anak. Pasien yang meninggal dunia bahkan masih berusia lima tahun,” terangnya. 

Sementara pada Mei 2024, Elin mengaku belum melakukan perekapan pasien DBB. “Belum kami rekap, soalnya bulan Mei belum habis,” pungkasnya.(jho)

BACA JUGA:  Setiap Bulan, Rutan Batam Beri Penghargaan Kepada Pegawai Terbaik