Di era sekarang yang semuanya serba digital dan teknologi canggih sudah jarang anak anak bermain menggunakan permainan tradisional.
Tidak sedikit orang tua yang hanya memberikan mainan untuk hiburan tanpa memperhatikan manfaat dan pengaruhnya terhadap kemampuan dan keterampilan anak kecuali permainan tradisional.
Dalam permainan tradisional bisa membantu anak untuk berimajinasi, memecahkan masalah, hingga bisa mengembangkan kemampuan motoriknya.
Namun di era modern sekarang, tidak banyak para orang tua yang memahami hal tersebut jika ada beberapa permainan tradisional yang bisa mengasah keterampilan anak.
Dilansir dari laman Parenting, ada 3 jenis permainan tradisional yang mampu mengasah kemampuan dan keterampilan anak diantaranya :
- Congklak
Di Jawa permainan tradisional satu ini dikenal dengan nama congklak atau dhakon. Namun di Sumatra dikenal dengan nama congkak. Kalau di Lampung dikenal sebagai dentuman lamban. Sedangkan di Sulawesi disebut makaotan.
Cara bermainnya adalah menggunakan papan congklak dan biji yang terbuat dari kulit atau cangkang kerang. Si kecil bisa bermain dengan teman-temannya dengan mengambil secara bergantian mengambil biji di salah satu lubang kemudian memasukkan biji ke lubang lain.
Pemenang dari permainan ini ditentukan dari biji yang habis terlebih dahulu.
Dari permainan congklak, anak anak bisa melatih kemampuan anak dalam berhitung.
- Cenge-cenge
Permainan ini dikenal di daerah Sulawesi Utara. Sedangkan di Jawa disebut sebagai engklek.
Cara bermain cenge-cenge ini adalah dengan melompat menggunakan satu kaki, tidak boleh menginjak garis petak-petak di atas tanah yang sudah digaris. Apabila menginjak garis maka dianggap kalah.
Dari permainan tradisional ini, anak-anak bisa belajar berhitung, keseimbangan dan bisa melatih motorik kasar anak.
- Cublak-cublak suweng
Permainan tradisional terakhir yang bisa mengasah keterampilan anak adalah cublak-cublak suweng. Permainan ini berasal dari Jawa Tengah yang dulunya dikenal sebagai permainan untuk menyembunyikan perhiasan.
Cublak-cublak suweng berasal dari kata cublak yang artinya tempat dan suweng yang artinya perhiasan keluarga. Permainan ini bisa dimainkan 3-5 orang bahkan lebih.
Cara bermainnya adalah dengan membutuhkan satu buah biji-bijian. Satu anak tengkurap dan yang lainnya meletakkan tangannya di punggung anak tersebut dengan menyanyikan lagu cublak-cublak suweng.
Selama nyanyian berlangsung,satu anak memiliki tugas untuk memindahkan biji ke telapak tangan yang lain lalu meletakkan di salah satu tangan anak dan harus menyembunyikannya.
Terakhir, anak yang tengkurap tadi akan menebak di tangan siapa biji itu berada.
Dari permainan ini anak bisa belajar berhitung, patuh terhadap aturan, melatih motorik halus dan kasar serta jiwa sportivitas.(jpg)