Wakapolda Kepri Brigjen. Pol. Asep Safrudin, memimpin langsung Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Seligi Tahun 2024 dan Pencanangan Aksi Keselamatan Jalan dalam rangka Cipta Kondisi Kamseltibcarlantas Menjelang Idul Fitri 1445 H Tahun 2024 di Lapangan Bhayangkara Polda Kepri. Jumat (1/3/2024).

Dalam sambutannya Asep mengatakan, Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Seligi-2024 dan Pencanangan Aksi Keselamatan Jalan yang dilaksanakan secera serentak diseluruh polda dan jajaran dengan tema ‘ keselamatan berlalu lintas guna terwujudnya Indonesia maju’.

Dijelaskannya, sebagai gambaran operasi keselamatan seligi pada Tahun 2023, jumlah pelanggaran yang terdata melalui electronic traffic law enforcement (etle) statis yang terjadi di wilayah hukum Polda Kepulauan Riau sebanyak 3.228 kasus, tilang statis 604 orang, tilang mobile 96 orang, yang dilakukan penilangan Selama Operasi Keselamatan 2023 sebanyak 700 orang dan dilakukan teguran sebanyak 2.528 orang. Sementara jumlah laka lantas dalam Operasi Keselamatan pada tahun 2023 tercatat sebanyak 30 kejadian dengan korban meninggal dunia 4 orang dan luka berat tidak ada, luka ringan 37 orang dan kerugian material RP 67.500.000.

BACA JUGA:  Menuju Pulau Pengalap Menikmati Wisata Kepri Coral

Operasi Keselamatan Seligi Tahun 2024 ini akan berlangsung selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 4 Maret sampai dengan 17 Maret 2024. Diprioritaskan pada kegiatan Pendidikan Masyarakat (dikmas) lantas guna mewujudkan rasa simpatik masyarakat kepada polri khususnya polantas dan untuk mengedukasi masyarakat agar mengetahui arti pentingnya keselamatan berkendara serta taat dan patuh terhadap aturan berlalu lintas di jalan.

Adapun target dan tujuan Operasi Keselamatan Seligi tahun 2024, antara lain :

  1. Meningkatkan disiplin masyarakat dalam berkendara
  2. Menurunkan angka pelanggaran, kecelakaan dan fatalitas akibat kecelakaan
  3. Meningkatkan kesadaran dan kelengkapan kendaraan pribadi atau umum yang di pakai untuk mudik menjelang Idul Fitri 1445 H, serta pergelaran anggota polantas di daerah-daerah rawan.

“Utamakan faktor keamanan dan keselamatan dalam pelaksanaan operasi, laksanakan pemetaan terhadap lokasi atau tempat yang rawan pelanggaran, kecelakaan dan kemacetan, laksanakan pembinaan penyuluhan kepada masyarakat tentang tertib berlalu lintas. Laksanakan turjawali pada lokasi rawan macet, laka dan pelanggaran lalu lintas. Penindakan pelanggaran lalu lintas, menggunakan etle statis dan mobile serta blangko tegur dan laksanakan penindakan odol (over demensi over load) secara humanis,” pesannya.

BACA JUGA:  Gubernur Serahkan Bantuan Sosial Bagi Warga Kavling Lama Kota Batam

Kepada sejumlah wartawan Asep juga menyampaikan, bahwa apel gelar keselamatan lalu lintas ini merupakan awal atau momentum dari Operasi Keselamatan Lalu Lintas Tahun 2024.

“Sebanyak 396 personel dari Polda Kepulauan Riau, 21 personel TNI, 7 personel Jasa Raharja, 15 personel Satpol PP, 20 personel dari Dinas Perhubungan, dan 12 BPTD Kelas II Kepri kami libatkan dalam kegiatan operasi keselamatan, terutama untuk mengedukasi para pengguna jalan agar memperhatikan unsur keselamatan.

Dikatakannya, wilayah Kepulauan Riau, khususnya di Batam telah mengalami perkembangan infrastruktur jalan yang luar biasa. Meskipun beberapa ruas jalan sudah lebar, perlu diiringi dengan kultur berlalu lintas yang baik. Namun, masih banyak masyarakat di Batam yang belum terbiasa dengan infrastruktur yang berkembang ini.

BACA JUGA:  Film Kiblat yang Dibintangi Ria Ricis Timbulkan Kontroversi karena Singgung Agama, Menparekraf Sandiaga Uno Angkat Bicara

Ditegaskannya, kepolisian juga didukung oleh pemerintah daerah dalam memasang beberapa instalasi tambahan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Hal ini perlu diketahui oleh masyarakat agar mereka memahami bagaimana kami, dari jajaran Kepolisian, dapat mengontrol para pengguna jalan yang beraktivitas di jalan dengan tidak sesuai ketentuan.

” Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu, penting bagi polisi untuk melaksanakan kegiatan operasi keselamatan yang meliputi langkah-langkah penegakan hukum secara elektronik dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Kami akan bekerja sama dengan Jasa Raharja dan seluruh stakeholder, termasuk TNI, Pemda, dan komunitas otomotif, untuk menyebarkan informasi dan edukasi tentang pentingnya keselamatan,” pungkasnya. (ABG)