BATAM, POSMETROBATAM: Danamon bersama Adira Finance berkomitmen menjadi bagian dari solusi perubahan iklim dalam upaya mendukung pengembangan bisnis berkelanjutan dan mencapai net zero carbon emission dari aktivitas operasional perusahaan pada tahun 2030.

Grup ini berkolaborasi mengampanyekan penurunan kadar emisi karbon dan pelestarian lingkungan dengan melibatkan karyawan sebagai relawan.

Jelang akhir tahun 2023, Danamon dan Adira Finance mengembangkan Kawasan Mangrove Tanjung Piayu, Batam, dengan menanam sebanyak 32.000 pohon mangrove serta membangun fasilitas pendukung seperti jembatan berbahan kayu dan posko monitoring mangrove.

Seremoni kegiatan yang diadakan pada Sabtu (2/12) dihadiri oleh Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Unit II Batam, Lamhot Sinaga, Regional Corporate Officer Danamon Region Sumatera 1, Riana Suagiat, Head of HCGA Share Service Adira Finance, Awal Diyananda, beserta relawan Danamon dan Adira Finance.

Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Danamon dan KPHL mengenai komitmen dalam penanaman dan pemantauan mangrove serta pengembangan komunitas.

BACA JUGA:  Kejari Batam Siap Kawal Penggunaan Anggaran Pemilu 2024

“Perubahan iklim telah menyebabkan Pulau Batam mengalami ancaman kenaikan permukaan air laut. Sayangnya, seperti daerah lainnya, hutan mangrove yang menjadi pertahanan alamiah mengalami penjarahan dan alih fungsi lahan,” kata Regional Corporate Officer Danamon Region Sumatera 1, Riana Suagiat.

Pihaknya berharap dengan kolaborasi ini pemerintah setempat bisa menahan laju perubahan iklim dan kerusakan hutan mangrove yang terjadi, baik yang disebabkan oleh penjarahan atau alih lahan.

Berdasarkan data Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, sekitar 27 persen kawasan mangrove di Kepulauan Riau berada di Pulau Batam. Mayoritas kerusakan dan hilangnya lahan mangrove terjadi di kawasan hutan.

Data yang sama juga menunjukkan bahwa kerusakan mangrove di Kepulauan Riau mencapai 37.364 hektar, dengan 24.624 hektar lahan mangrove yang rusak terletak di kawasan hutan.

BACA JUGA:  BP Batam Sampaikan Rencana Pemindahan Warga Rempang ke Rumah Baru Tanjung Banon

Dalam upaya untuk merestorasi dan melindungi kawasan mangrove, KPHL Batam dan komunitas lokal bekerja sama untuk merestorasi kawasan yang terdampak dan didukung juga dengan aparat penegak hukum meningkatkan perlindungan terhadap kawasan ini.

Danamon dan Adira Finance, bersama dengan Kelompok Rumpun Bakau Indah (RBI), turut ambil bagian dalam upaya ini. Selain melakukan penanaman mangrove, Danamon dan Adira Finance juga membangun jembatan dan posko monitoring sebagai fasilitas pemantauan dan pengamanan kawasan mangrove, terutama yang berada di dalam kawasan hutan.

“Sebagai wujud komitmen terhadap kepedulian lingkungan kami melakukan program dekarbonisasi yang melibatkan Gardira dan Danamoners seperti penanaman mangrove,” ujar Head of HCGA Share Service Adira Finance, Awal Diyananda.

Dan berharap, kawasan mangrove di Tanjung Piayu, Batam dapat pulih dan tumbuh menjadi lingkungan yang lestari, sehingga bisa menjadi lahan hijau yang efektif menyerap emisi karbon.

BACA JUGA:  BP Batam: Pembangunan Empat Rumah Contoh Warga Rempang Hampir Rampung

Mangrove tidak hanya berfungsi sebagai benteng pertahanan alami yang melindungi pulau dari ancaman kenaikan air laut, tetapi juga menjadi tempat berlindung bagi berbagai jenis hewan dan tanaman yang hidup di ekosistem pesisir.

Selain itu, keberadaan mangrove juga memiliki manfaat ekonomi yang signifikan. Pohon mangrove dapat mengurangi kerusakan akibat abrasi, membantu menjaga keberlimpahan ikan dan udang di perairan sekitar, serta menjadi daya tarik wisata alam yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Melalui penanaman ribuan pohon mangrove dan pembangunan fasilitas pendukung, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar dan masyarakat setempat,” tambah Riana.

Dengan semangat yang tinggi dan komitmen yang kuat, kolaborasi antar perusahaan dapat menjadi katalisator untuk perubahan positif dan keberlanjutan. Upaya ini diharapkan dapat menginspirasi berbagai gerakan dalam menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik.(cnk/*)