BATAM, POSMETROBATAM; Pariwisata mempunyai peranan penting untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. Memeratakan kesempatan berusaha dan optimalisasi potensi ekonomi dan karakteristik daerah. Untuk itu, infrastruktur menuju tempat wisata harus perlu di perhatikan.
Hal itu sesuai dengan surat keputusan Gubernur Kepuluan Riau no 1263 tahun 2022. Surat tersebut tentang destinasi pariwisata, kawasan strategis pariwisata dan daya tari pariwisata di Kepulauan Riau.
Gubernur Ansar Ahmad mengatakan, penetapan itu bertujuan memajukan kesejahteraan masyarakat, meratakan kesempatan berusaha dan optimalisasi potensi ekonomi dan karakteristik daerah.
“Sehingga, diperlukan penentuan wilayah pariwisata dan daya tarik wisata agar pengembangan yang dilakukan dapat lebih terarah,” jelasnya.
Seperti di ketahui, salah satu kota di Kepulaan Riau ada yang memiliki tempat wisata yang menonjol dan harus di kembangkan, salah satunya kawasan Barelang, Kota Batam. Di lokasi ini menyimpan banyak tempat wisata yang sayang jika tidak di singgahi wisatan, sebab keindahannya cukup memukau mata karena view lautnya yang cukup indah.
Di tempat ini juga terdapat icon Kota Batam, yakni jembatan Barelang yang menghubungkan Batam, Rempang dan Galang. Jika wisatawan bersantai di sekitar Dendang Melayu dan Brigade Barelang, maka perpaduan antara icon Kota Batam dengan laut biru akan semakin memanjakan mata wisatawan.
Tapi sebelum melakukan pengembangan wisata di kawasan tersebut, pemerintah sudah terlebih dahulu memenuhi infrastruktur jalan. Sebab di tahun sebelumnya, insfrastruktur jalan yang kurang memadai ini menjadi keluhan utama bagi wisatawan.
Tidak hanya itu saja, jalan yang dulunya masih satu jalur sangat berpotensi menyebabkan kecelakaan lalulintas hingga kemacetan yang begitu panjang. Hal ini juga membuat pengunjung wisata di kawasan Barelang merasa tidaknya nyaman
Namun saat ini berbeda, jalan raya yang satu jalur sudah di sulap menjadi dua jalur. Jalan ini tembus dari bundaran simpang Barelang yang rencanya akan dibuat tugu air mancur di tengahnya, ini juga semakin menambah daya tarik wisataan untuk berkunjung ke Barelang.
“Syukurlah, saat ini tidak ada lagi kemacetan, semua sudah di tata sedemikian rupa agar pengunjung kawasan wisata Barelang merasa aman dan nyaman,” ucap Faizal, warga Sagulung sekaligus pelaku usaha di kawasan Barelang.
Menurut Faizal, selain pembenahan jalan, pemerintah juga harus menata ulang pelaku usaha pinggir jalan. Sebab rencana pemerintah untuk pembangunan kios pinggir jalan di kawasan Tembesi, tepatnya di depan perumahan Citra Laguna kurang maksimal.
“Para pedagang ini pindahan dari simpang Barelang, mereka di gusur dan di pindahkan ke sini(kios baru), hanya saja banyak pelaku usaha tidak menggunakan kios ini karena sepi pengunjung,” ungkapnya.
Akhirnya pelaku usaha memilih pecah dan sebagian berjualan di pinggir jalan. Hal ini tentu akan semakin memperburuk pinghiran jalan trans Barelang dikarenakan kios pedagang terlalu mempet ke jalan raya.
“Hanya itu masukan dari saya. Okelah jalan ini sudah di tata sedemikian rupa, tapi pelaku usaha juga harus di perhatian,” tutupnya.
Sementara panatauan POSMETRO di lapangan, masih banyak pelaku usaha yang buka kios di pinggiran jalan Trans Barelang. Di takutkan kios pinggir jalan ini akan semakin marak karena ada penambahan kios baru.
Sedangkan infrastruktur jalan dua jalur sudah tembus hingga ke sekitaran Yonif 136 Tuah Sakti. Warga yang tinggal di kawasan Barelang snagat mendambakan jalan ini tembus sampai ke sekitar jembatan 1 Barelang.
Tapi sampai saat ini, belum diketahui pasti kapan pengerjaan jalan dua jalur akan dilanjutkan hingga ke Dendang Melayu Barelang. Jika jalan ini sudah tembus dua jalur dan pedagang ditata dengan rapi, maka kemungkinan besar daya tarik wisatan akan meningkat pesat menuju wisata di Barelang. (jho)