Warga Sengkuang dan Batu Merah Minta Pelayanan Air Bersih Harus Selesai

96

Batam, Posmetrobatam.co: Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, memberikan penjelasan terkait pelayanan air bersih dan berbagai persoalan lainnya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi III DPRD Kota Batam, Senin (8/9).

Amsakar menyampaikan bahwa pihaknya menerima aspirasi dari warga Tanjung Sengkuang dan Batu Merah, Kecamatan Batuampar yang merasa pelayanan air bersih belum memenuhi harapan. Ia mengakui bahwa pelayanan masih berjalan lambat meskipun sudah ada beberapa upaya perbaikan yang dilakukan.

“Saya berdiri di sini untuk mendengar langsung dari masyarakat, karena kami memang harus turun ke lapangan agar persoalan pelayanan air bersih ini segera bisa diselesaikan,” ujar Amsakar.

Menurutnya, masa enam bulan ke depan akan menjadi waktu krusial untuk menyelesaikan masalah instalasi air yang ada. Ia juga menegaskan pentingnya koordinasi antar pihak terkait untuk memastikan solusi jangka pendek dan jangka panjang.

BACA JUGA:  Kasus Malaria di Batam Melonjak Signifikan pada 2025

“Saya minta direktur dan manajemen segera melakukan koordinasi agar bisa menyelesaikan permasalahan ini dengan baik. Dalam waktu satu bulan ke depan, kita harus sudah melakukan normalisasi dan memastikan distribusi air berjalan normal,”tambah Amsakar.

Amsakar juga menyinggung soal perjanjian kerjasama yang selama ini menjadi kendala dalam pengelolaan instalasi air bersih dan akan melakukan peninjauan ulang agar lebih dinamis dan efektif.

Sementara itu, Ariastuty Sirait, Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, turut menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan masyarakat di Batu Merah dan Tanjung Sengkuang. Ia menjelaskan pihaknya telah melakukan beberapa upaya, termasuk menambah tandon air dan mobil tangki untuk memperlancar distribusi.

“Dalam waktu dekat saya akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan air bisa terdistribusi dengan baik. Ini adalah langkah jangka pendek, sementara untuk jangka panjang kami masih membutuhkan pekerjaan teknis seperti penambahan booster dan jaringan pipa yang akan diajukan ke DPR RI untuk anggaran 2026,” jelas Ariastuty.

BACA JUGA:  Batam Siap Gelar Upacara HUT ke-80 RI, Li Claudia: Persiapan Harus Matang dan Berjalan Lancar

Ia juga berharap agar masyarakat dapat memberikan pengertian terkait proses dan waktu penyelesaian yang dibutuhkan. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap berkomunikasi dengan BP Batam jika mengalami kesulitan layanan, agar tim dapat segera menindaklanjuti keluhan.

“Estimasi penyelesaian total pekerjaan ini adalah sekitar Juni 2026, namun kami terus berupaya agar prosesnya bisa dipercepat,” ujar Ariastuty.

Keluhan ini disampaikan warga Sengkuang, Ulil. Ia mengaku kecewa terkait pelayanan air yang kian buruk. Ia meminta air segera lancar.

“Jangan sampai nanti seperti Puskesmas nunggu minta telepon dulu. Begitu SMAN 14 nelpon dulu minta antar air. Puskesmas ratusan pasien. Jangan seperti itu Bu. Karena sekolah ribuan anak masa di telepon dulu baru diantar air,” kesalnya.

BACA JUGA:  Dinkes Batam Imbau Masyarakat Waspada Virus HMPV

Senada disampaikan warga lainnya Simon. Penambahan tandon bukan solusi tapi warga berharap pelayanan air diperbaikin.

Menanggapi hal tersebut, Amsakar menegaskan, bahwa pemberian nomor telepon untuj keadaan darurat. Sehingga warga dapat menghubungi nomor tersebut.

“Yang dimaksud memberikan nomor telepon tadi untuk keadaan darurat. Memang ini Kompleks Pak banyak itu yang memang harus diurai sehingga sangat mungkin nanti melayani satu titik. Mestinya enggak usah nunggu ditelepon kami sudah selesaikan ini komitmen kita satu bulan depan,” tegas Amsakar. (Hbb)