Menurut penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Kanada, satu milar orang atau seperdelapan dari penduduk dunia saat ini akan meninggal akibat perubahan iklim. Para ilmuwan tersebut juga mengatakan bahwa sebagian besar orang yang meninggal adalah orang-orang miskin dari negara berkembang.
Kematian massal penduduk bumi ini disebabkan oleh bencana termasuk banjir akibat es mencair, kebakaran hutan, kekeringan, dan berbagai penyakit.
Penyumbang terbesar penyebab perubahan iklim adalah perusahaan-perusahaan minyak dan gas yang melepaskan sejumlah besar CO2 dan metana.
Dilnsir dari Dailymail, Rabu (6/9), para peneliti menyerukan kepada pemerintah dan pembuat kebijakan untuk segera melarang penggunaan bahan bakar fosil yang dapat menyebabkan pemanasan global.
Ketua peneliti, Dr Joshua M. Pearce dari University of Western Ontario, Kanada mengatakan pemanasan global merupakan masalah hidup atau mati bagi satu miliar orang.
Gas rumah kaca termasuk CO2 dan metana yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, gas alam yang dibakar memasuki atmosfer dan memerangkap panas sehingga berkontribusi terhadap pemanasan global.
Hal ini menyebabkan mencairnya es di wilayah kutub dan permukaan air akan naik sehingga mengakibatkan banjir di daerah pesisir.
Pemanasan global juga menyebabkan kekeringan di berbagai negara sehingga banyak orang mengalami kelaparan akibat gagal panen dan kesulitan bahan pangan.
Dr. Joshua M. Pearc juga mengatakan efek perubahan iklim termasuk gelombang panas dapat mematikan bagi tubuh manusia, seperti menyebabkan heatstroke akibat kombinasi panas dan lembab sehingga tubuh manusia secara fisik tidak mampu mendinginkan sendiri dengan keringat. (jp group)