Bintan, Posmetrobatam.co: Ketua Lembaga Adat Melayu Kabupaten Bintan, Datok Syahri Bobo, menyebutkan, hari Rabu terakhir bulan safar, puluhan desa menggelar tradisi mandi safar, Rabu (20/8).
Ada sekitar 10 hingga 20 desa di Bintan, menggelar tradisi mandi safar di wilayah/kampung/desa masing-masing.
Namun, puncak acara mandi safar, dipusatkan di halaman SDN 005 Teluk Bintan, Tanjung Pisau, Desa Penaga. Di acara puncak mandi safar ini, diberi nama gelaran Festival Mandi Safar. Di agenda ini, ada acara kenduri bersama, pertunjukkan sejumlah tarian tradisional. Seperti tarian Melemang, Porok, Gasing, dan acara intinya adalah mandi safar.
Semua warga Tanjung Pisau, melaksanakan agenda mandi safar ini di wilayah RT masing-masing, pada pagi harinya. Sekitar jam 10.00 WIB, warga berkumpul di halaman SDN 005 untuk mengikuti serangkaian acara festival mandi safar.
Sementara itu, Kepala Desa Penaga, Hamrudin menjelaskan, acara mandi safar ini, adalah tradisi warga yang rutin dilaksanakan setiap tahun.
Mandi safar adalah tradisi turun temurun yang dilakukan masyarakat Melayu, khususnya di Bintan. Digelar di hari Rabu terakhir bulan safar. Tradisi ini, merupakan bentuk tolak balak, dan permohonan keselamatan, serta keberkahan, dari Allah SWT, dengan cara, biasanya mandi di laut, atau di sungai.
Sebelumnya, acara mandi safar ini digelar di masing-masing RT. Namun, tahun ini sedikit berbeda.
“Tahun ini, tetap digelar di masing-masing RT. Tetapi, ada acara puncaknya, dengan menggelar festival mandi safar,” ujarnya.
Paginya, warga Penaga mandi di salah satu sumur yang sudah diberikan wafak (dalam konteks budaya Banjar, Kalimantan Selatan, wafak adalah sebuah benda yang biasanya kertas/kain yang ditulisi dengan huruf Arab, dan dipercaya memiliki kekuatan ghaib).
Kata Hamrudin, Wafaknya dimasukkan sumur terlebih dahulu, lalu, setelah itu, airnya dibuat mandi semua warga yang hadir di acara mandi safar itu.
Hamrudin akan berusaha, tradisi mandi safar ini akan terus dilestarikan, untuk membangkitkan nilai-nilai budaya tradisional yang ada di Bintan, khususnya di desa Penaga.
Dalam pantauan PosmetroBatam.co di lapangan, ratusan warga Desa Penaga terlihat antusias, dan berbondong-bondong menuju lokasi acara mandi safar yang dipusatkan di SDN 005 Tanjung Pisau. Tua, muda, anak-anak, orang dewasa, terlihat bergembira menyaksikan ritual mandi safar ini.
Sebab, di acara festival mandi safar ini disuguhkan berbagai tarian tradisional khas Melayu yang memukau dan unik. Seperti halnya tarian Melemang, Tarian Silat Bendera, Porok, Gasing dan lainnya.(aiq)