Lomba Pacu Boat yang Mendebarkan di Belakangpadang, Jatuh ke Laut, Tekong Geber Boat Lagi

68

Batam, Posmetrobatam.co: Lomba pacu boat dan sampan layar di Belakangpadang sempena HUT RI ke 80, jadi magnet tersendiri. Ribuan warga berdatangan naik boat pancung ke kecamatan yang juga disebut Pulau Penawar Rindu itu.

“Hingga saat ini, sudah delapan ribu tiket pancung habis,” ujar Pakde panitia lomba, Minggu (17/8).

Pantauan di lokasi, sejak pagi warga Batam berbondong-bondong datang ke Belakangpadang. Dari pelabuhan boat pancung Sekupang, mereka beramai-ramai naik boat.

Saking ramainya pengunjung, membuat puluhan penambang boat pancung hilir mudik membawa penumpang. “Ayo-ayo pak lewat sini,” ujar awak boat pancung mengarahkan calon penumpang untuk naik di satu diantara dua ponton yang sedikit penumpangnya.

Berapa harga tiketnya? “Dua puluh ribu bang sekali berangkat,” katanya.

Namun, ada juga penumpang lebih memilih tidak membeli tiket dan membayar ongkos di atas boat. Saat mendekati pelabuhan kedatangan di pelabuhan Belakangpadang ongkos pun diminta oleh sang tekong.

BACA JUGA:  STISIP BTM Merger ITSM - Universitas Bunda Tanah Melayu Siap Lahirkan Sarjana Unggul

“Ongkos (boat pancung) saya sama seorang teman saya diminta empat puluh ribu,” kata seorang penumpang.

Selain itu, jajanan dan makanan serta minuman juga diserbu para pengunjung. Apalagi harga yang murah juga rasanya menggugah selera. Ada lakse, putu mayang, kirai, kue lumpur yang harganya  Rp 6 ribu-an.

“Dengan adanya iven ini, ekonomi di Belakangpadang meningkat,” ujar warga.

Selain lomba sampan layar yang diikuti 24 peserta, ada juga lomba pacu boat kayu dan fiber, dengan kelas mesin 15, 40, double 40, 200 horse power. Kegiatan ini disponsori seorang pengusaha bernama Hasyim.

“Setiap tahun bang haji Hasyim itu mendanai. Tinggalnya di pulau dekat Belakangpadang sini,” kata warga.

BACA JUGA:  Dari Lapas Gunung Sindur, Fajar Teguh Wibowo Jabat Karutan Kelas II A Batam

Melihat lomba pacu boat membuat andrenalin meningkat. Apalagi saat boat melintasi sirkuit yang sudah dipersiapkan. Seperti di tikungan hantu. Para racer atau tekong harus berakselerasi sembari mengendalikan laju boat, agar tidak terbalik. Tak jarang setelah melintasi tikungan tajam itu, mesin boat mati, yang membuat racer harus menarik tali starter agar mesin hidup lagi.

Ada juga racer yang terjatuh ke laut saat saling memacu kecepatan dari garis start.

“Saat start saja ada racer yang jatuh. Tapi bisa naik ke boat lagi dan kembali memacu boatnya,” kata seorang penonton saat melihat laga mesin boat berkekuatan 40 HP yang terdiri dari 8 boat.

Para racer laut tampak lihai memacu boat. Dengan posisi duduk, tangan kanannya memegang stang gas mesin dan tangan kiri memegang pinggiran boat, mereka memacu boat dengan kekuatan tinggi.

BACA JUGA:  Polisi Laut Singapura Diduga Ancam Keselamatan Nelayan Belakangpadang, Besok HNSI Kepri Gelar Protes di Konsulat

“Para peserta itu sudah biasa bang bawa boat. Tapi kalau yang boat mesin 200 PK itu kebanyakan milik orang pulau di sekitar belakang padang,” papar seorang warga.

Kapolsek Belakangpadang AKP Asril mengatakan, selain dari Batam, para pengunjung datang dari Tanjung Gundap serta Karimun hingga Singapura. Ia menyambut baik iven tahunan ini, dan berharap agar warga menjaga keselamatan dan keamanan.

“Karena keamanan diri sendiri kita yang.menjaganya. Semoga acara ini berjalan lancar dan aman. Bertanding dengan sportifitas tinggi,” ujarnya.

Ia berharap iven ini nantinya bisa mendunia seperti pacu jalur di Provinsi Riau.

“Semoga iven perahu layar ini seperti pacu jalur menjadi ikon internasional,” harapnya.(red)