Tanjungpinang, Posmetrobatam.co: Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang kembali berstatus sebagai bandara internasional. Hal ini ditegaskan dalam Keputusan Menteri Perhubungan (Menbub) RI Nomor 37 Tahun 2025 per tanggal 8 Agustus 2025.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyampaikan kembalinya status bandara internasional RHF merupakan momentum penting yang tidak boleh disia-siakan, sehingga perlu segera disiapkan operasional penerbangan internasional reguler.
“Kepri ini kawasan pariwisata. Dengan bandara internasional, wisatawan mancanegara bisa langsung mendarat di Tanjungpinang dan Bintan tanpa transit di Batam atau Singapura,” kata Ansar di Tanjungpinang usai memimpin rapat koordinasi terkait status Bandara RHF di Pulau Dompak, Tanjungpinang, Rabu (14/8).
Ansar menyampaikan, Pemprov Kepri juga tengah mengupayakan kebijakan pembebasan visa untuk tiga negara prioritas, yakni Tiongkok, Korea Selatan, dan India.
Menurutnya, khusus Tiongkok memiliki prospek yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Tanjungpinang, karena hubungan komunikasi pemprov dan pemerintah negara itu sangat baik.
“Kalau mereka bebas visa ke kita, seharusnya kita juga beri kebijakan serupa,” ujarnya.
Ansar juga mendorong maskapai mempersiapkan rute baru, termasuk peluang penerbangan charter maupun reguler dari luar negeri, serta mempertimbangkan data permintaan wisatawan yang selama ini transit di Singapura atau Batam.
Pemprov akan membenahi fasilitas pariwisata, lalu memperkuat promosi serta menggelar agenda wisata internasional untuk menarik wisman, khususnya di Tanjungpinang dan Bintan.
“Batam sudah autopilot pariwisata, sekarang Tanjungpinang dan Bintan harus kita kemas agar menjadi destinasi unggulan,” kata Ansar.
Sementara itu General Manager (GM) PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara RHF Tanjungpinang, Agung Brahmantyo menyebut kapasitas terminal bandara itu mencapai satu juta penumpang per tahun, namun pada 2024 baru terisi 264 ribu penumpang.
“Kami siap reaktivasi fasilitas internasional, termasuk counter imigrasi, bea cukai, dan karantina. Sertifikat bandar udara akan disesuaikan dari domestik menjadi internasional,” katanya.
Chief Operating Officer Bintan Resort Cakrawala (BRC) Abdul Wahab selaku pengelola kawasan wisata Lagoi, Bintan, menyambut baik pengembalian status bandara RHF Tanjungpinang setelah sempat dicabut sejak 2023.
Wahab menyatakan pihaknya siap memasarkan kembali bandara RHF di pasar internasional dengan target mendatangkan 5.000 wisman per bulan melalui minimal sepuluh penerbangan.
“Kami optimistis, status internasional bandara RHF akan mendongkrak kunjungan turis asing ke Tanjungpinang.(ant)