2 WN Vietnam Terlibat Keributan di First Club Batam Dideportasi

177

Batam, Posmetrobatam.co: Dua orang Warga Negara Asing (WNA) Vietnam yang terlibat keributan hingga terjadi kasus pengeroyokan di tempat hiburan malam Fist Club di Batam dideportasi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam.

Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Batam, Jefrico Daud Marturia menyampaikan, pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap WNA yang melakukan pelanggaran hukum di Indonesia.

“Kami mengimbau kepada seluruh Warga Negara Asing yang berada di wilayah Batam untuk selalu menaati hukum dan norma yang berlaku di Indonesia. Setiap bentuk pelanggaran akan ditindak tegas sesuai ketentuan yang berlaku,” katanya dalam keterangannya, Kamis (26/6).

Kedua WN tersebut masing-masing berinisial THTL dan TTTN pada tanggal 25 Juni 2025 melalui Bandara Internasional Hang Nadim Batam dengan tujuan akhir Vietnam.

BACA JUGA:  Lagi, Warga Negara China di Batam Diburu Interpol

Keduanya dideportasi setelah melalui proses pemeriksaan oleh Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, menyusul keterlibatan mereka dalam kasus pengeroyokan terhadap seorang Disc Jockey (DJ) berinisial S di tempat hiburan malam, First Club.

Peristiwa ini telah ditangani oleh pihak kepolisian dan menjadi perhatian publik.
Berdasarkan hasil pendalaman dan koordinasi dengan aparat penegak hukum, kedua WNA tersebut diduga kuat telah melakukan pelanggaran terhadap Pasal 75 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, yang berbunyi, “Pejabat Imigrasi berwenang melakukan tindakan administratif keimigrasian terhadap orang asing yang berada di Wilayah Indonesia yang melakukan kegiatan berbahaya dan patut diduga membahayakan keamanan dan ketertiban umum atau tidak menaati peraturan perundang-undangan.”

BACA JUGA:  Pembentukan Koperasi Merah Putih di Batam

Tindakan deportasi ini merupakan bentuk komitmen Imigrasi dalam menegakkan hukum keimigrasian serta menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Republik Indonesia, khususnya di Kota Batam yang menjadi salah satu pintu masuk strategis bagi warga negara asing.
Selanjutnya, kedua WNA tersebut juga akan diusulkan untuk masuk dalam daftar penangkalan agar tidak dapat kembali masuk ke wilayah Indonesia dalam waktu yang ditentukan.

Kantor Imigrasi Batam mengimbau masyarakat agar turut serta melaporkan keberadaan orang asing yang dicurigai melakukan aktivitas mencurigakan atau melanggar izin tinggal, melalui kanal pengaduan resmi kantor imigrasi di nomor 082180889090.(ant)