Anda Streaming Ilegal Liga Premier Inggris? Waspada Ancaman Penjara 10 Tahun

86
Pihak Liga Premier akan memberikan efek jera kepada para streaming ilegal. (sportbible)

POSMETROBATAM: Liga Premier berencana melakukan tindakan keras terhadap streaming pertandingan online illegal. Upaya itu bakal dilakukan menjelang lelang berikutnya untuk hak siar televisi.

Paket kompetisi papan atas sebelumnya dijual dengan harga sekitar 5 miliar poundsterling (Rp 96,3 triliun) selama periode tiga tahun, dengan pertandingan ditayangkan oleh Sky Sports, TNT Sports, dan Amazon Prime.

Siklus berikutnya akan mencakup pertandingan mulai 2025 dan penawarannya akan dibuka kembali akhir tahun ini.

Menjelang proses tersebut, Liga Premier telah berinvestasi pada tim hukum dan sumber dayanya, serta berupaya menggunakan penuntutan untuk mencegah pembajakan dan menghukum individu dan kelompok yang mengambil keuntungan dari pembajakan.

Baru-baru ini, lima pria dijatuhi hukuman lebih dari 30 tahun penjara pada Mei di Pengadilan Chesterfield Crown. Mereka didakwa setelah melakukan operasi streaming illegal, yakni menawarkan langganan murah untuk pertandingan papan atas Liga Inggris. Mereka bahkan menghasilkan lebih dari 7 juta poundsterling (Rp 134,8 miliar) dari setidaknya 50.000 pelanggan.

BACA JUGA:  14 Tahun "Puasa", Akhirnya Timnas Futsal Indonesia Jawara Piala AFF Futsal 2024

Kevin Plumb, penasihat umum Liga Premier, telah berbicara kepada Financial Times tentang sikap keras yang akan diambil oleh liga papan atas terhadap pembajakan dan mereka yang melakukan streaming pertandingan secara ilegal.

Menurutnya, para pelaku ini telah berkembang dan menjadi semakin canggih selama bertahun-tahun dalam melakukan pembajakan. Mereka hanya menggunakan perangkat TV pintar yang dikenal sebagai ‘tongkat’ yang dicolokkan melalui port USB, dengan langganan ilegal dikumpulkan dengan cara itu.

“Kami tidak meremehkan mereka. Mereka sangat canggih sekarang. Selalu ada tantangan dalam menemukan orang secara online,” kata Plumb, dilansir Sportbible.

“Saat saya pertama kali melakukan ini, prioritas utama kami adalah pub. Sekarang ada sedikit, tapi pembajakan telah berevolusi dari streaming peer-to-peer menjadi langganan jaringan tertutup,” timpalnya.

BACA JUGA:  Jaga Financial Fair Play, Chelsea Harus Jual 15 Pemain

“Anda beralih dari pub ke remaja di kamar tidur hingga keluarga menonton di ruang tamu mereka, dan itu kemudian menjadi prioritas nyata bagi kami.”

Sementara Sky memenangkan perintah Pengadilan Tinggi awal tahun ini, yang berarti penyedia layanan internet terpaksa memblokir pembajakan streaming secara illegal. Pihak Liga Premier sendiri memiliki “Blok Super” yang menyebabkan lebih dari 600.000 streaming langsung ilegal dihapus pada musim lalu.

Mengenai potensi hukuman yang mungkin dijatuhkan di masa depan, Plumb berpendapat bahwa hukuman penjara sekitar satu dekade kemungkinan akan menjadi pencegah terhadap aktivitas ilegal semacam ini. “Apakah Anda ingin melanjutkan bisnis semacam ini jika Anda ingin dipenjara 10 atau 11 tahun?” (jp group)

BACA JUGA:  Ribuan Fans Jerman Minta Pertandingan kontra Spanyol Diulang