Terbaru, 193 Warga Batam Idap Penyakit HIV

189

Posmetrobatam.co: Sebanyak 193 kasus baru Human Immunodeficiency Virus (HIV) diderita warga Batam sepanjang Januari hingga April 2025.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmaryadi menjelaskan, temuan tersebut berasal dari hasil skrining HIV yang dilakukan terhadap 3.637 orang dalam kurun waktu empat bulan terakhir.

“Skrining kami lakukan terutama kepada kelompok yang dianggap rentan, sebagai langkah pencegahan dan deteksi dini,” ujarnya saat dihubungi di Batam, Kamis (8/5).

Ia menjelaskan, kelompok rentan HIV yakni pasien positif tuberkulosis, pengguna narkoba suntik, wanita pekerja seks dan lain-lain. Di tahun 2025, Dinkes Batam memiliki target skrining kepada target terduga sebanyak 15.686.

Hingga kini, jumlah kumulatif pengidap HIV/AIDS yang menerima pengobatan antiretroviral (ARV) di Batam tercatat sebanyak 3.552 orang. Hanya pada tahun 2025, sudah terdapat 199 orang baru yang mulai menerima terapi ARV.

BACA JUGA:  Sabu 40 KG di Batam Diduga Masuk Jaringan Fredy Pratama, Kapolresta: Kita Dalami

Dinkes Batam juga mencatat adanya 285 orang yang telah memulai penggunaan Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP) di tahun 2025.
PrEP merupakan obat pencegah penularan HIV yang sangat efektif jika dikonsumsi secara rutin oleh individu berisiko tinggi.

“PrEP adalah salah satu cara yang terbukti ampuh untuk mencegah HIV, sementara pengobatan ARV membantu menekan virus agar tidak berkembang dan menurunkan risiko penularan,” katanya.

Layanan PrEP dan ARV saat ini tersedia di sejumlah puskesmas seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Lubuk Baja, Sekupang, Tanjung Uncang, Sei Panas, Batu Aji, Baloi Permai, Kampung Jabi, dan Tanjung Sengkuang.

Selain itu, masyarakat juga bisa mengakses layanan ini di beberapa rumah sakit, termasuk RS Budi Kemuliaan, RSUD Embung Fatimah, RS Elisabeth Batam dan RS Awal Bros Batam.

BACA JUGA:  1.358 Warga Batam Terdeteksi Idap Penyakit Diabetes Melitus, Begini Penjelasan Dinkes

Dinkes Batam terus berupaya menekan penyebaran HIV/AIDS dengan meningkatkan cakupan skrining dan memperluas akses layanan kesehatan, khususnya untuk kelompok berisiko dan populasi kunci.(ant)