Posmetrobatam.co: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam memutuskan menunda penerapan program Fuel Card 5.0 untuk pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite yang sebelumnya direncanakan berlaku Maret mendatang.
Ketegasan ini disampaikan, Kepala Disperindag Kota Batam Gustian Riau, Sabtu (25/1). Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan keresahan masyarakat yang muncul dalam beberapa waktu terakhir.
“Kami merespon keresahan yang timbul belakangan ini, sehingga kami memutuskan menghentikan sementara dulu. Kami tidak mau ada polemik terus menerus terkait Fuel Card ini. Jadi kami putuskan untuk menunda sementara dulu,” ujarnya.
Gustian menyebutkan, langkah selanjutnya adalah mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman lebih jelas mengenai tujuan dan mekanisme Fuel Card 5.0.
“Kami jiga mempertimbangkan respon yang beragam dari berbagai kalangan, serta hasil evaluasi yang kami lakukan. Dan kami sepakat untuk menunda pelaksanaan hingga masyarakat benar-benar memahami tujuan dari Fuel Card 5.0 ini,” terangnya.
Lanjutnya, salah satu tujuan utama program Fuel Card 5.0 adalah memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran. Gustian menegaskan, sosialisasi yang lebih masif akan dilakukan agar masyarakat memahami manfaat program tersebut.
“Kami ingin mencegah munculnya gelombang kekhawatiran. Oleh karena itu, kami akan fokus menyampaikan informasi secara detail mengenai Fuel Card ini,” ungkap Gustian.
Pihaknya, tegas Gustian akan terus berupaya untuk memperkenalkan mengenai inovasi kartu kendali BBM bersubsidi ini.
“Tentunya keresahan masyarakat akan kami respon dengan baik. Penyebarluasan informasi mendetail mengenai fuel card ini akan kami gencarkan kembali,” ujarnya lagi.
Ia menambahkan fuel card ini bertujuan untuk memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran. Fuel card merupakan program daerah.
“Kami ingin memastikan pengguna BBM bersubsidi adalah kendaraan yang tepat. Kalau QR Mypertamina itu program nasional yang mendata jumlah kendaraan secara nasional yang menggunakan pertalite,” terangnya.
Masih katanya, terkait fungsi QR Mypertamina tidak mengatur tentang pembatasan quota, akan tetapi lebih kepada pendataan kendaraan saja. Sehingga fungsi pengendalian belum optimal, dan masih memungkinkan terjadi penyelewengan dan kebocoran.
“Sehingga fuel card hadir untuk memastikan BBM tepat sasaran, dan meminimalisir terjadinya penyelewengan,” tambah Gustian.
Lebih lanjut, Gustian berharap masyarakat dapat memahami tujuan utama Fuel Card 5.0 melalui sosialisasi yang akan digencarkan. Ia menegaskan, tidak ada niat untuk memberatkan masyarakat.
“Kami hanya ingin BBM bersubsidi di Batam digunakan oleh kendaraan yang tepat, sehingga penerimaannya sesuai dengan peruntukan,” katanya.
Gustian menekankan bahwa Disperindag akan terus memperhatikan aspirasi masyarakat Batam agar pelaksanaan program ini dapat diterima dengan baik.
“Kami fokuskan dulu di tahap sosialisasi. Semoga pelaksanaan program ini dapat diterima dengan baik,” pungkasnya. (hbb)