Hampir Sebulan Sampah Tak Diangkut di Citra Laguna II,  Lalat dan Belatung Masuk ke Rumah Warga

132

Posmetrobatam.co: Hampir sebulan sampah di Perumahan Citra Laguna II, Kecamatan Sagulung tidak diangkut. Imbasnya, lalat dan belatung masuk ke rumah hingga membuat warga merasa tidak nyaman, hal ini juga buat warga merasa geram.

“Katanya di grup RT mobil truk sampah rusak, sudah hampir setahun. Jadi petugas sampah harus minjam truk, baru bisa angkut sampah,” ucap Jhon, warga perumahan Citra Laguna II, Rabu (15/1).

Menurut Jhon, pengelola sampah di perumahan tersebut tidak profesional dalam pekerjaannya. Seharusnya, pengelola mencadangkan truk pengganti untuk mengangkut sampah sehingga masyarakat terlayani.

“Kalau truknya rusak, itu salah satu teknis yang bisa dicari solusi. Ini malah masyarakat banyak yang dikorbankan. Jika seandainya warga sakit diare karena serangan lalat, siapa yang tanggung jawab,” tanya Jhon.

BACA JUGA:  20 Ton Sampah dari TPS Liar di Batam Dibersihkan

Jhon mengatakan, masalah ini sudah kian berulang. Biasanya, sampah bisa diangkut satu hingga dua kali dalam dua minggu, namun belakangan ini petugas sampah seakan tidak peduli dengan keadaan warga.

“Saya berharap agar kinerja pengelola sampah di Kota Batam ini lebih profesional lagi. Sebab kewajiban warga untuk bayar uang sampah selalu dipenuhi,” tutupnya. 

Seperti diketahui, masalah sampah ini cukup sensitif. Apalagi belakangan ini musim hujan, ini menjadi pemicu timbulnya lalat dan belatung yang menyebabkan pertumbuhan bakteri yang semakin cepat.

Camat Sagulung, M. Hafiz saat dikonfirmasi wartawan ini mengatakan, pihaknya akan menyampaikan keluhan warga tersebut ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam.

BACA JUGA:  Meski Disumpahi Ketabrak Mobil dan Buta, Pembuang Sampah Semakin Banyak di Jalan Trans Barelang

“Ia, akan kami sampaikan hal ini, sebab itu wilayah DLH,” singkatnya.

Sementara itu, Nasir Rahman, petugas sampah di komplek Perumahan Citra Laguna meminta warga agar bersabar. Hal tersebut karena lori sampah yang sering dioperasikannya rusak.

“Truk sampah rusak, jadi untuk warga mohon bersabar,” ujarnya.

Selain itu Nasir juga mengatakan, pihaknya sudah kewalahan untuk melakukan pembuangan sampah. Sebab Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Punggur sudah penuh, sehingga petugas harus mengantri cukup lama.

Pantauan di lapangan, hingga Rabu (15/1) siang, tumpukan sampah di depan rumah warga masih ada. Warga berharap supaya petugas kecamatan dan dinas lainnya turun ke lapangan dan cek apa kendalanya hingga sampah tidak diangkut-angkut.

BACA JUGA:  Update PSN Rempang Eco-City: 220 KK Pindah ke Hunian Sementara, 37 Tempati Rumah Baru

“Bisa jadi hal sebenarnya gaji tukang sampah tidak dibayar, sehingga mereka tidak mau kerja. Masalah truk rusak, itu tidak alasan, soalnya banyak truk pengganti lainnya,” sebut seorang ibu rumah tangga yang geram dengan tumpukan sampah itu.(jho)