Mendag Bilang Turun, Harga Minyak Goreng dan Beras di Batam Berlomba-lomba Naik

280

Posmetrobatam.co:  Harga minyak goreng (Migor) rakyat atau MinyaKita berangsur-angsur turun lantaran pendistribusian sudah berjalan normal. Sementara di Batam, harga minyak goreng ini kejar-kejaran dengan harga beras yang kini Rp15.000 sekilo.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan, setelah melakukan pertemuan dengan para distributor MinyaKita, diketahui bahwa naiknya harga minyak goreng rakyat lantaran adanya libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, sehingga rantai distribusi mengalami perlambatan.

“Kemarin benar, karena mungkin liburan itu ya jadi belum terdistribusi dengan baik. Karena sebagian libur sampai tanggal 6, sekarang kan harga udah mulai normal,” ujar Budi ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Jumat (10/1).

Berdasarkan pertemuan tersebut, kata Budi, para pemasok telah melakukan pendistribusian sesuai dengan aturan, yakni dari produsen ke distributor 1 dan diteruskan kepada distributor 2, lalu konsumen.

BACA JUGA:  871 Kasus DBD di Batam Selama 2024, Meninggal 14 Orang

Menurut Budi, harga MinyaKita saat ini rata-rata secara nasional berada di angka Rp17.000 per liter, setelah sebelumnya sempat menginjak di angka Rp19.000 di wilayah Papua Pegunungan.

“Sekarang kan udah mulai turun kan, jadi kemarin udah ada konfirmasi dari para pemasok bahwa memang pasokannya itu sesuai dengan aturan ya,” katanya.

Pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) MinyaKita sebesar Rp15.700 per liter.

Pada Rabu (8/1), Mendag bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan melakukan peninjauan harga barang kebutuhan pokok di Pasar Wisata Pabean Sedati di Sidoarjo, Jawa Timur.

Harga MinyaKita sendiri berada di angka Rp15.500 per liter, atau lebih rendah dibandingkan dengan HET.

BACA JUGA:  Rumah Warga Terdampak Pembangunan Rempang Eco-City Mulai Dibongkar

Ia mengatakan akan terus memantau harga MinyaKita dan juga barang kebutuhan pokok lainnya melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP).

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebutkan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan agar minyak goreng kemasan rakyat atau MinyaKita dapat didistribusikan oleh BUMN pangan, terutama Perum Bulog.

Arief menjelaskan keterlibatan Bulog ini bertujuan untuk mengontrol harga MinyaKita agar sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp15.700 per liter.

Tingginya harga MinyaKita, terutama di wilayah Indonesia bagian timur karen rantai distribusi. Dengan keterlibatan Bulog di bagian distribusi, diharapkan HET MinyaKita bisa seragam.

Sementara di Batam, harga minyak goreng kemasan berbagai merek naik. Dan minyakita dijual bervariasi. Ani, warga Sekupang mengatakan, kini harga minyakita ada yang sesuai HET dan tidak. Namun, harganya lebih banyak di bawah HET.

BACA JUGA:  Ribuan Pencari Kerja di Batam Mayoritas Lulusan SMA

Misalnya ada pedagang yang menjual perliter Rp 15.700 dan per 2 liter Rp32.000 dan Rp33.000. Sedangkan kemasan 5 liter ada yang jual Rp76.000 @perliter Rp15.200.

“Ya memang kalo saat ini bisa dibilang turun harganya. Tapi kalo dibandingkan harga sebelumnya naiknya tinggi. Kan sebelumnya harga minyakita itu 13 ribuan per liter, kira-kira naik 2.500. Sekarang harga beras juga naik,” ucap Ani saat belanja di mini market di bilangan Sekupang, Batam, kemarin.(ant/*)