Cerita di Balik Nasi Goreng Omak-omak, Buatan Bapak-bapak

201

Posmetrobatam.co: Di dalam grup petemanan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Bintan, heboh pada Selasa (17/12) sekitar pukul 20.00 WIB.

Kepala DP3KB  Bintan, Aryati SH.MM, mengumumkan, sampena Hari Ibu, Pemkab Bintan melalui Tim Penggerak PKK Bintan, bakal mengadakan lomba masak ala bapak-bapak. Acara, akan dilaksanakan, Kamis (19/12).

Beberapa kepala OPD yang merasa bapak-bapak, senyum-senyum baca informasi itu. Ditambah lagi, penekanan soal setiap OPD wajib ikut lomba.

Bersedia atau tidak, para kepala OPD mulai ancang-ancang mempersiapkan diri untuk ikut berpartisipasi. Panitia (DP3KB) sudah menentukan kelompok dan menu masakan yang akan dilombakan.

“Gampang! Menunya nasi goreng!” demikian Kepala Dinas Perpustakaan Bintan, Hasfi Handra menanggapi informasi tentang akan diadakannya lomba memasak ala bapak-bapak itu, sambil senyum-senyum.

Hasfi Handra, masih mengulik lagi, chat yang ada di grup OPD. Panitia akan menyediakan alat-alat/ perlengkapan masak, beserta bahannya, saat di lokasi acara. Peserta dilarang membawa perlengkapan atau bahan-bahan nasi goreng apapun. Jika ketahuan, maka akan mengurangi penilaian.

“Oke gass!” celetuk Hasfi Handra lagi, spontan.

Masih ada lagi keterangan panitia. Timnya sudah dibagi. Hasfi Handra berpasangan dengan Kepala Dinas Perkim Bintan, Mohammad Irzan, dan Kepala Kesbang Bintan, Lukman.

Seketika itu juga, ketiganya saling kontak. Janjian bertemu. Mengadakan rapat kecil, untuk  persiapan tampil memasak pada tanggal 19 Desember.

“Deal! Hasfi Handra memutuskan dirinya bertugas sebagai koki. Sedangkan Mohammad Irzan dan Lukman, punya tugas meracik dan mempersiapkan perlengkapan, saat acara nanti.

BACA JUGA:  Program Penerbang dan Operator PTTA Skadron Udara 52: Meningkatkan Kesiapan TNI AU

“Nasi gorengnya kita beri nama apa ya?” tanya Hasfi Handra, saat rapat kecil itu.
“Nasi goreng ibu, bagaimana?” Hasfi Handra memberi usul.

“Bagaimana kalau kita beri nama Nasi Goreng Omak-Omak?” usul Mohammad Irzan.

“Oh bagus itu.” Hasfi Handra dan Lukman langsung setuju.

Beralih soal kostum yang akan dikenakan saat lomba. Mohammad Irzan langsung ambil inisiatif, mencari ke toko peralatan memasak yang paling lengkap di Tanjungpinang. Tepatnya di toko Sunly.

Di sana, Mohammad Irzan menemukan seragam beserta topi kokinya. Seragam, dan topi kokinya, senada, warna putih.  Bentuknya topinya, tinggi menjulang. 

Jaman dahulu, di Perancis di kenal dengan nama toque blanche atau secara harfiah diterjemahkan sebagai topi putih. Meskipun kini hat, topi, atau toque datang dalam beragam bentuk serta beragam ukuran, serta keseringan tinggi dengan lipit.

Mohammad Irzan langsung membelinya 3 set. Bajunya, sesuai ukuran tiga orang timnya.

“Bajunya, untung ada yang jual. Niatnya mau pakai celemek juga, untuk dipakai di dada. Tapi, rupanya di toko sunly sudah tidak tersedia,” ungkap Hasfi Handra.

“Rabu (18/12) malam, baju dan topinya  itu baru dibeli. Soalnya Kamis pagi harus kita pakai, saat lomba. Pokoknya, kita tahu beres, Kadis Perkim yang tanggungjawab soal kostum chefnya,” cerita Hasfi Handra penuh antusias.

Di hari H lomba memasak ala bapak-bapak, Kamis 19 Desember. Aula kantor Bupati di Bintan Buyu, ramai.

BACA JUGA:  Ketua Komisi II DPR RI Dukung Pembentukan Provinsi Khusus Kepulauan Natuna Anambas

Ada 14 tim yang bertanding di acara lomba masak itu. Tak ada target juara.

“Kami niatnya hanya berpartisipasi. Apalagi momen lombanya sampena hari ibu. Tentu, acara ini untuk menghormati sosok  ibu. Jadi apa salahnya kita ikut memeriahkannya. Dulu, waktu masih kecil, ibu sering masak nasi goreng untuk sarapan pagi. Apalagi kalau nggak ada bahan untuk dimasak. Cukup ada nasi, sama bawang merah, bawang putih dan cabai, bisa dijadikan nasi goreng,” kenang Hasfi Handra.

Perlu diketahui, panitia memberikan waktu satu jam, untuk setiap peserta.
Tim Hasfi Handra, selesai sebelum waktunya berakhir.

Penampilan tim Hasfi Handra sempat mencuri perhatian tamu undangan yang hadir di acara lomba memasak itu. Pasalnya, mereka tampil ala-ala chef asli.

Ada yang berbisik penasaran. “Itu bajunya pinjam sama chef di Lagoi ya?” bisik salah seorang pengunjung.

Tiba giliran diumumkan, siapa juaranya, tim nasi goreng Omak-Omak, keluar sebagai juara dua.

Mereka pun bersorak, dan mengucap syukur atas kemenangan yang tak terduga ini.

“Kami nggak menyangka, kalau menang. Pasrah mau juara atau nggak juara, itu terserah dewan jurinya. Karena niat awal, hanya berpartisipasi memeriahkan perayaan Hari Ibu,” sebut Hasfi Handra yang masih didampingi Mohammad Irzan dan Lukman.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak  PKK Bintan, Hafizha Rahmadhani dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memeriahkan Hari Ibu seluruh dunia. Keseruan yang ada dari perlombaan yang dilaksanakan, menjadi salah satu wujud kebahagiaan peringatan Hari Ibu.

BACA JUGA:  Pemprov Kepri Perjuangkan Relaksasi dan Dispensasi untuk Nelayan Tangkap, 4 Kali Gubernur Surati KKP

Hafizha juga menyebutkan bahwa peringatan Hari Ibu bertujuan mengenang peran besar perempuan dalam sejarah perjuangan bangsa dan mendorong semangat kesetaraan gender. Dengan begitu, moment tersebut penting untuk menghormati kontribusi perempuan dalam membangun fondasi bangsa.

“Peran perempuan sebagai ibu dalam keluarga tidak hanya sebagai pelindung dan pendidik, tetapi juga sebagai pilar penting dalam mendukung kemajuan bangsa,” ungkapnya.

Dikesempatan yang sama, Bupati Bintan Roby Kurniawan menyampaikan ungkapan tulus yang ditujukan bagi seluruh Ibu hebat khususnya di Bintan. Bagi Roby, peran ibu lah yang mampu melahirkan orang-orang besar dan menciptakan sejarah.

“Kita berada di posisi apa pun sekarang ini, itu berkat perjuangan dan doa dari seorang ibu yang luar biasa. Dari lubuk hati terdalam Saya ucapkan, selamat Hari Ibu,” kata Roby.

Sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman, kaum ibu dan kaum perempuan tetap melakukan karya dan pengabdian bagi dirinya, keluarga dan masyarakat. Saat ini, peranan dan kedudukan perempuan bukan hanya sebagai pelengkap, tapi sebagai pemeran utama dalam memajukan kehidupan bangsa.

Robby sendiri, berhasil meraih juara 3 dalam lomba masak nasi goreng ini. Robby, dipasangkan dengan wakil bupati Bintan, Osit, dan juga Sekda Bintan, Roni Kartika.(aiq)