POSMETROBATAM.CO: Perempuan yang hati-hati dalam menerima orang baru ke dalam hidupnya cenderung memiliki pengalaman atau pemikiran tertentu yang membentuk sikap tersebut. Berdasarkan psikologi, hal ini bisa terkait dengan beberapa pengalaman atau perasaan yang pernah dialami, baik dalam hubungan pribadi, sosial, atau kehidupan secara umum.
Perempuan yang dominan menggunakan perasaan ini, sulit untuk menghapus sepenuhnya tentang kejadian masa lalu dengan menimbulkan rasa trauma. Bahkan diantara mereka ada yang mati rasa dan tidak menaruh harapan tinggi pada orang lain.
Melansir dari laman Baseline Mag pada (29/11) perempuan yang hati-hati menerima orang baru ke dalam hidupnya, biasanya pernah mengalami 8 hal ini:
- Pernah Dikhianati atau Dikecewakan
Pengalaman dikhianati, baik oleh teman dekat, pasangan, atau orang yang dipercayai, dapat membuat seseorang menjadi lebih selektif dalam memilih orang yang masuk ke dalam hidup mereka. Rasa sakit akibat pengkhianatan ini sering kali mengajarkan mereka untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya. - Pengalaman Trauma atau Abandonment
Jika perempuan tersebut pernah mengalami trauma emosional atau perasaan ditinggalkan, baik dalam keluarga atau hubungan sebelumnya, hal ini dapat membuatnya lebih takut untuk membuka diri kepada orang baru. Ketakutan akan ditinggalkan lagi bisa membuatnya lebih berhati-hati dalam memilih orang yang masuk ke dalam hidupnya. - Persepsi Negatif tentang Orang Baru
Seseorang yang telah mengalami beberapa pengalaman buruk dengan orang baru, misalnya, merasa disakiti atau diperalat, bisa mengembangkan pandangan negatif tentang orang asing. Psikologi menyebutkan bahwa pengalaman buruk cenderung mempengaruhi cara seseorang menilai dan berinteraksi dengan orang lain di masa depan. - Perlunya Rasa Aman dan Kepercayaan
Perempuan yang hati-hati cenderung menginginkan rasa aman dan kepercayaan sebelum benar-benar membuka diri. Mereka lebih mengutamakan kestabilan dan kenyamanan dalam hubungan, dan memerlukan waktu untuk memastikan bahwa orang yang masuk ke dalam hidup mereka benar-benar bisa dipercaya. - Sifat Introvert atau Keinginan untuk Privasi
Beberapa perempuan mungkin memang memiliki kecenderungan introvert, yang membuat mereka lebih suka menjaga privasi dan lebih berhati-hati dalam berbagi kehidupan pribadi. Ini bukan berarti mereka menolak orang baru, tapi mereka perlu waktu untuk mengenal dan membangun rasa nyaman dengan orang tersebut. - Kehidupan yang Penuh dengan Tanggung Jawab
Perempuan yang memiliki banyak tanggung jawab, baik sebagai ibu, pekerja, atau dalam peran sosial lainnya, cenderung lebih selektif dalam menerima orang baru. Mereka mungkin tidak ingin mengganggu keseimbangan hidup mereka dengan menambah beban atau hubungan yang tidak pasti. - Kekhawatiran tentang Ekspektasi Sosial atau Penilaian Orang Lain
Beberapa perempuan merasa lebih berhati-hati karena mereka khawatir tentang ekspektasi atau penilaian orang lain terhadap orang yang mereka pilih untuk masuk ke dalam hidup mereka. Mereka lebih cenderung mempertimbangkan bagaimana hubungan dengan orang baru tersebut akan dilihat oleh lingkungan sosial mereka. - Pentingnya Kemandirian dan Kesejahteraan Pribadi
Setelah melalui pengalaman yang mengajarkan pentingnya kemandirian, banyak perempuan menjadi lebih berhati-hati dalam membuka diri kepada orang baru. Mereka lebih memprioritaskan kesejahteraan diri dan emosi mereka, dan hanya akan menerima orang baru jika mereka merasa hubungan itu akan mendukung, bukan mengganggu.
Secara psikologis, hati-hati dalam menerima orang baru ke dalam hidup bukanlah hal yang negatif. Sebaliknya, itu sering kali merupakan tanda perlindungan diri dan proses penyembuhan dari pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan. Sifat ini dapat membantu seseorang menjaga kesehatan mental dan emosional mereka.(*)