POSMETROBATAM.CO: Beberapa perilaku dapat mengidentifikasi dan mengarah pada ketidakstabilan finansial. Perilaku ini seringkali hadir tanpa disadari, seperti pengambilan keputusan yang lebih dalam hingga membuat orang terjebak dalam siklus ketidakstabilan keuangan.
Dilansir dari Small Business Bonfire, ada 8 perilaku tersembunyi atau pola yang tidak hanya memengaruhi dompet, tetapi juga pola pikir tentang uang.
Ini perilaku yang sering dijumpai pada orang yang tampaknya selalu kekurangan uang, menurut psikolog:
- Hidup Pas-pasan: Seseorang terjebak dalam siklus menunggu uang berikutnya untuk menutupi pengeluaran langsung tanpa mempertimbangkan masa depan. Keuangan mereka selalu berada dalam ketidakpastian.
- Mengabaikan Realitas Keuangan: Beberapa orang menghindari kenyataan tentang keuangan mereka karena takut atau malu menghadapinya. Ini menciptakan rasa aman yang salah, meski mereka sebenarnya kesulitan secara finansial.
- Tidak Ada Tabungan: Mereka tidak memiliki cadangan uang untuk masa depan atau keadaan darurat, dan setiap penghasilan langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan saat itu tanpa disisihkan.
- Sering Melakukan Pembelian Impulsif: Pembelian tanpa perencanaan ini memberikan kepuasan sementara, tetapi memperburuk tekanan keuangan jangka panjang dan menyebabkan penyesalan setelahnya.
- Menghindari Pembicaraan Tentang Uang: Orang-orang yang kesulitan secara finansial cenderung menghindari topik uang karena merasa malu atau takut membicarakan masalah mereka.
- Kedermawanan yang Berlebihan: Meski memiliki masalah keuangan, mereka sering menunjukkan kemurahan hati yang berlebihan, seperti membayar tagihan atau memberi hadiah, untuk menutupi kesulitan finansial mereka agar terlihat lebih mapan.
- Tidak Ada Tujuan Keuangan: Tanpa tujuan yang jelas, seseorang dapat terjebak dalam pola pengeluaran tanpa arah, lebih fokus pada kepuasan sesaat daripada merencanakan masa depan secara finansial.
- Sering Meminjam: Mereka yang terjebak dalam siklus hutang sering kali meminjam uang untuk menutupi pengeluaran sehari-hari tanpa rencana untuk melunasi hutang tersebut, menciptakan siklus pinjaman yang sulit diputuskan.
Perilaku-perilaku ini menunjukkan bagaimana kebiasaan dan pola pikir yang kurang sehat terhadap uang dapat mengarah pada masalah keuangan jangka panjang.(*)