Tanjungpinang, Posmetrobatam.co: Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Tanjungpinang memfasilitasi penjualan ribuan produk industri kecil dan menengah (IKM) di ritel modern di Kota Batam.
“Sejak Mei hingga Juli 2025, sekitar 2.436 produk Koperasi IKM Makanan Ringan Kecamatan Tanjungpinang Timur berhasil mendapat pesanan hingga Rp42 juta dari salah satu ritel nasional di Batam,” kata Kepala Bidang Perindustrian Disdagin Tanjungpinang, Mohammad Endy Febri, Rabu (30/7).
Endy menyebut kerja sama sentra IKM dan ritel tersebut diprakarsai oleh Pemko Tanjungpinang melalui Disdagin setempat.
Aneka ragam makanan ringan yang terjual, antara lain kerupuk gonggong, keripik tempe, kue cakar ayam, keripik singkong, brownis kering, kembang goyang, hingga rempeyek.
Produk makanan ringan itu sudah melalui tahapan seleksi atau kurasi dari total sebelas IKM di Tanjungpinang. Bahkan sudah melalui penilaian sampai ke kantor pusat ritel.
Menurutnya proses kurasi hingga persetujuan produk untuk bermitra dengan ritel nasional sudah dijajaki dari akhir tahun 2024.
“Untuk menggiring IKM bermitra dengan salah satu ritel nasional di Batam membutuhkan semangat yang gigih dan merupakan produk terbaik. Tak bisa produk yang asal-asalan, karena penilaiannya oleh internal ritel regional hingga ke pusat,” ujar Endy.
Dia menambahkan, proses pengajuan bermitra dengan ritel nasional mendorong IKM di Tanjungpinang jadi lebih maju, naik kelas, inovatif serta berorientasi produk bersih dan sehat.
Selain itu, kurasi ritel menjadikan IKM lebih terbuka terhadap perubahan dan diharapkan menjadi produk yang diakui secara nasional.
“Minimal langkah awal sudah kita tapak. Kami berharap kesempatan kuota baru dapat dibuka lagi untuk IKM Tanjungpinang,” ujarnya.
Ketua Koperasi Sentra IKM Makanan Ringan Tanjungpinang Timur, Lilis Tintin Fatimah berharap anggotanya selalu menjaga kualitas dan citra produknya, agar tetap bertahan di lingkaran mitra dan semakin banyak penjualan di Batam.
Ia mengapresiasi peran Pemko Tanjungpinang sangat membantu memfasilitasi kami bermitra dengan ritel nasional.
“Mengajukan diri secara mandiri dan tanpa arahan bimbingan, sepertinya cukup sulit menembus kurasi. Kami semua harus berkelanjutan menjaga kualitas serta citra produk,” kata Lilis.(ant)
