BATAM, POSMETROBATAM.CO: Warga Perumahan Rindang Village RW 29 RT 01, Buliang, Kecamatan Batuaji kesal dengan masalah air yang mereka hadapi belum juga kelar. Hingga akhirnya, warga memilih gali sumur untuk mencukupi kebutuhan air.
Rio, warga Perumahan Rindang Village mengatakan, masalah air yang mampet sudah lama dialami warga. Meskipun sudah dipertemukan dengan pengelola air di Kota Batam, namun belum juga ada solusi terbaik.
“Warga sudah berulang kali melakukan protes, sampai datangi kantor PT Moya Indonesia bahkan PT. Moya juga sudah datangi warga juga, tapi tetap saja warga sulit dapat air,” katanya, Senin (29/7).
Rio melanjutkan, di tempat tinggalnya air hanya mengalir pada pukul 02:00 WIB, itu pun aliran air sangat kecil. Dan paling mirisnya lagi, ada beberapa rumah yang tidak teraliri air bersih.
“Seperti di RT 01, air di sana memang tidak kesampaian walaupun sudah dini hari,” ungkapnya.
Karena tidak kunjung ada solusi, warga akhirnya melakukan gotong royong untuk menggali sumur. Hingga kini, sudah ada dua sumur yang bisa membantu warga untuk memenuhi kebutuhan air.
“Tapi air dari sumur itu tidak layak untuk digunakan, itu hanya untuk kebutuhan buang air besar ataupun buang air kecil, ” kata Irwan, Ketua RW 29 Perumahan Rindang Village.
Irwan melanjutkan, gotong royong gali sumur ini spontan dilakukan karena kebutuhan yang sangat mendesak. Setidaknya, sudah ada dua sumur yang berhasil digali warga, satu sudah bisa difungsikan dan satunya lagi masih dalam proses.
“Sumur ini akan digunakan oleh semua warga. Tapi tetap juga tidak bisa memenuhi kebutuhan, sumur yang sudah dioperasikan itu digali sebulan lalu,” tegasnya.
Irwan menuturkan, beberapa bulan lalu pihak PT Moya sudah mendatangi warga. Namun air hanya lancar seminggu sejak pertemuan itu. Lalu PT Moya menyediakan mobil tanki air sebanyak 2 unit.
“Nah, mobil tanki air yang dua ini belum juga bisa mencukupi kebutuhan warga. Jadi menggali sumur menjadi solusi terbaik bagi warga,” tegasnya.
Ke depannya, Irwan sangat berharap agar ada solusi supaya kebutuhan air di Perumahan Rindang Village bisa terpenuhi.
“Ada 150 KK yang mengalami krisis air. Jadi kalau hanya 2 mobil tanki saja tidak mencukupi,” pungkasnya.(jho)