BATAM, POSMETROBATAM.CO: Usianya sudah setengah abad lebih. Tahun ini, 24 November nanti, dia sudah berusia 53 tahun. Ia adalah Soewito Trikusuman yang masih aktif melatih taekwondo. Ke sana ke mari. Dari dojang satu ke dojang lainnya. Dojang itu sebutan untuk tempat latihan taekwondo.
“Melatih beladiri, tentunya kita harus bisa memberikan contoh,” kata Soewito Trikusuman, pada POSMETRO. Ia masih enerjik. Lincah. Tubuhnya masih lentur. Nafasnya teratur saat memberikan contoh tendangan yang benar.
Beladiri asal Korea ini memang identik dengan kecepatan tendangan. Ciaat!!! Bahkan, tak jarang ia melakukan tendangan sambil melompat. Bayangkan saja, usia sudah setengah abad lebih, melakukan beberapa tendangan sekaligus: berlari, melompat, berteriak, lalu menendang.
Pengembangan yang dilakukan Soewito Trikusuman untuk membesarkan Taekwondo Kharisma Bangsa juga sejalan dengan prestasi yang diraih. Pada Tahun 2010, dia mengirim dua atlet taekwondo ke ajang 1st Mooto International Taekwondo Open Championship 2010. “Waktu itu meraih dua medali emas,” ujarnya.
Dia sempat diberi kesempatan melatih di JH KIM Taekwondo Institute Singapura. Kendati begitu, Soewito kembali ke Batam. Dan, melanjutkan misinya membesarkan klub taekwondo yang dirintisnya.
Melatih taekwondo di Citramas pada tahun 2008 lalu, juga menjadi hal yang berkesan baginya. Setahun melatih, ia membawa Tim Taekwondo Citramas ke ICTO Malaysia Kualalumpur. Soewito aktif mengikutkan siswa bertanding di berbagai event. Pada tahun 2013, dia memberangkatkan lima atlet ke ajang ESTA ke-3 Championship. “Lima atlet, dapat lima medali,” ceritanya.
Berikutnya, Tim Kharisma Bangsa rutin mengikuti ajang Daedo Championship. “Desember 2024 nanti saya akan membawa tim ke Singapura. Ada 10 taekwondoin Kharimas Bangsa yang akan ikut di ajang Daedo International Taekwondo yang ke sepuluh ini,” ujarnya.
Atlet yang dibawanya itu rata-rata sudah berlatih selama lima tahun. “Ikut di setiap kejuaraan, mereka dibiayai oleh orang tuanya masing-masing. Sangat bersyukur saya bisa bertemu dengan orang orang tua yang sangat mendukung anak-anaknya,” ucap Soewito.
Pada ajang 9th Daedo Championship 2023, atletnya, Stevano Wessley Halim dinobatkan sebagai The Best Player untuk kategori Kyorugi kelompok umur 9-11 tahun.
“Ucapan terimakasih untuk Posmetro yang banyak mendukung Taekwondo Kharisma Bangsa,” ujar Soewito.
Ia menyadari, tanpa dukungan banyak pihak, ia tak akan bisa ke titik ini. “Latihan ini juga berat. Mendidik anak-anak sekarang agar bisa lebih kuat dan tak mudah menyerah. Agar di kemudian hari mereka lebih kuat dan bisa menghadapi setiap kesulitan dengan tidak gampang menyerah apalagi berhenti berusaha,” harapnya.
Dia berharap anak-anak yang dilatihnya bisa lebih sehat, kuat, berenergi dan lebih mandiri. Itu semua dilakukan karena ia sadar para orang tua sudah menyerahkan anak-anaknya untuk dididik. “Menggembleng mental anak-anaknya,” ujar Soewito.(chi)