POSMETROBATAM: Perubahan citra Partai Amanat Nasional (PAN) yang diawal-awal dikenal sebagai parpol-nya Muhammadiyah kini mulai berubah. Partai yang kini sudah menginjak usia seperempat abad itu juga menegaskan sebagai partai terbuka.
Perubahan itu, ternyata membawa hal yang positif di ceruk pemilih PAN. Terbukti PAN dianggap semakin mendapat tempat di hati masyarakat Nahdlatul Ulama (NU). Hal itu tak terlepas dari semakin dekatnya hubungan antara PAN dan NU.
Tokoh pesantren Lumajang, Gus Lukman Nur Hakim bahkan mengatakan, banyak kesamaan antara NU dengan PAN yang membuatnya menjadi semakin dekat. Salah satunya sama-sama berikhtiar untuk memperjuangkan kemaslahatan umat Islam.
“Kami melihatnya sangat peduli dengan berbagai kegiatan keumatan,” Kata Gus Lukman dalam keterangan tertulisnya kepada JawaPos.com.
Gus Lukman yang berasal dari Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hasan, Lumajang menyebut PAN selama ini aktif dalam mengadvokasi dan membantu berbagai kepentingan umat Islam. Seperti misalnya memperjuangkan pelarangan pernikahan beda agama hingga ke Mahkamah Agung (MA).
Selain itu PAN juga banyak memperdulikan lembaga pendidikan Islam seperti pondok pesantren dan juga madrasah. PAN secara aktif menyalurkan berbagai program seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada dua lembaga pendidikan Islam tersebut.
Aksi PAN tersebut bukan tanpa alasan, mengingat pondok pesantren dan juga madrasah merupakan komponen penting untuk memajukan umat Islam. PAN memandang kehadiran dua lembaga pendidikan Islam tersebut penting bagi peningkatan intelektual dan juga spiritual generasi muda bangsa.
Melihat perjuangan untuk umat tersebut, membuat banyak tokoh-tokoh NU yang tertarik bergabung dengan PAN. Terdapat nama-nama seperti Gus Abdul Qodir dari Probolinggo, Gus Syaiful Nuri dari Pasuruan, dan Gus Afif Zamroni dari Mojokerto.
“Jadi bukan tidak mungkin Warga dan kalangan NU semakin tertarik dengan semangat PAN selama ini,” ungkapnya.
(jp group)