POSMETROBATAM: Di kampus FISIP Universitas Indonesia (UI) kemarin (29/8), Anies Baswedan memenuhi undangan untuk menyampaikan kuliah kebangsaan. Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu berbagi gagasan. Setelah Anies, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto juga dijadwalkan hadir pada sesi selanjutnya.

Dalam kesempatan kemarin, Anies banyak membeber sejumlah permasalahan dasar yang masih menjadi pekerjaan besar pemerintah ke depan. Salah satunya menuntaskan persoalan korupsi. ”Membangun demokrasi yang sehat dan dalam demokrasi yang sehat ini ada unsur yang tadi disebutkan good governance. Salah satu unsur penting adalah bagaimana korupsi bisa dihilangkan, pemberantasan korupsi dituntaskan,” paparnya.

Persoalan korupsi, kata Anies, biasanya terjadi karena tiga hal: kebutuhan, keserakahan, dan sistem. Namun, yang menjadi persoalan ketika hukuman bagi pelaku korupsi tidak membuat jera. ”Ketika ada hukuman yang menjerakan, hukuman menjerakan itu akan bisa meredam greed (keserakahan) dan itu menjadi rasa takut. Tapi, kalau hukuman tidak menjerakan, keserakahan akan mencari jalannya,” jelas mantan gubernur DKI Jakarta tersebut. ”Apa hukuman paling menjerakan dalam praktik korupsi? Dimiskinkan!” imbuh dia.

BACA JUGA:  Sertifikasi Halal UMKM Diundur hingga 2026

Ditemui setelah berdiskusi, Anies mengatakan bahwa kuliah kebangsaan merupakan proses penting dalam demokrasi. Dia juga memastikan bahwa kegiatan tersebut bukan kampanye. ”Yang dikerjakan di sini bukan kampanye karena tidak ada alat peraga, tidak ada ajakan memilih,” terangnya.

Menurut Anies, proses diskusi di kampus merupakan hal yang biasa. Namun menjadi berbeda ketika yang diundang merupakan calon bupati, wali kota, atau calon presiden.

Sementara itu, dua bacapres lainnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, tampil akrab di muka publik. Momen itu terjadi saat keduanya bersama-sama menghadiri Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut disiarkan secara virtual oleh World Sufi Assembly.

Ganjar dan Prabowo tampak berjalan bergandengan saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sesekali tampak keduanya tertawa bersama. Ganjar dan Prabowo juga diajak presiden blusukan ke Pasar Grogolan.

BACA JUGA:  Dinilai Lebih Paham Bisnis Ketimbang Politik, Ini Profil PM Thailand Srettha Thavisin

Ganjar mengapresiasi dipilihnya Jawa Tengah sebagai tempat pelaksanaan Muktamar Sufi Internasional. Dia yakin itu akan memberikan keberkahan tersendiri. Ganjar menambahkan, empat bidang yang akan dibahas dalam pertemuan sangat baik dan relevan. Yakni pendidikan sufi, ekonomi dan pembangunan berkelanjutan, industri media dan opini publik, serta peran penting tasawuf dalam peradaban.

Sementara itu, Prabowo selaku ketua panitia pelaksana Muktamar Sufi Internasional mengatakan, dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah memberi citra positif. Sebagaimana pidato presiden, kepercayaan dari dunia internasional kepada Indonesia merupakan modal penting. ”Agar sejajar dengan negara-negara besar lain di dunia,” ujarnya. (jp group)