Posmetrobatam.co: Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Batam meningkatkan kewaspadaan pada libur Isra Mi’raj dan Tahun Baru Imlek. Ini sebagai upaya deteksi dini potensi gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib). Razia ini melibatlan Aparat Penegak Hukum (APH) dari Polsek Sagulung, BNN Kota Batam, dan Kodim 0316.
“Ini menjadi bagian dari komitmen Rutan Batam dalam mendukung asta cita Presiden Republik Indonesia, 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Arahan/Perintah Dirjenpas dalam upaya pemberantasan narkoba di lingkungan pemasyarakatan di seluruh Indonesia,” kata Kepala Rutan Kelas IIA Batam, Fajar Teguh Wibowo
Fajar mengatakan, razia di lakukan sejak Isra Mi’raj. Langkah preventif ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan rutan yang aman, kondusif, dan bebas dari barang terlarang seperti handphone dan narkoba.
“Ini sebagai komitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan rutan, terutama selama libur panjang yang berpotensi menyebabkan gangguan kamtib,” ucap Fajar.
Dengan dilaksanakannya razia gabungan ini, Fajar memastikan bahwa Rutan Batam tetap dalam situasi aman dan kondusif serta bebas dari barang-barang terlarang, seperti handphone dan narkoba yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya untuk mendukung kebijakan pimpinan dalam pemberantasan narkoba di seluruh Indonesia.
“Kami akan terus melakukan razia secara berkala agar lingkungan Rutan tetap kondusif,” ujar Karutan.
Saat berjalannya razia, petugas melakukan pemeriksaan dan penggeledahan satu per satu warga binaan. Lalu dilanjutkan dengan penggeledahan ke sejumlah kamar hunian warga binaan.
“Tim gabungan melakukan penggeledahan secara cermat di setiap sudut ruangan untuk memastikan tidak ada barang-barang terlarang yang disembunyikan oleh warga binaan,” sebut Fajar.
Dengan koordinasi yang baik dan profesionalisme para petugas, razia berlangsung lancar tanpa hambatan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tidak ditemukan barang-barang terlarang, seperti handphone dan narkoba selama kegiatan berlangsung.
“Tidak hanya itu saja, setelah razia, tim melanjutkan dengan pelaksanaan tes urine yang dilakukan secara acak kepada 10 orang warga binaan,” tutur Fajar.
Pengawasan ketat dari tim gabungan memastikan hasil tes dilakukan dengan transparan dan akurat. Berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh sampel urine dinyatakan negatif dari indikasi penggunaan narkoba.
“Melalui kegiatan ini, maka berpeluang besar bagi warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan kehidupan yang lebih baik,” tutupnya.(jho)