Untuk kesekian kalinya Amsakar Achmad hadir di POSMETRO, berdiskusi dalam program rutin Metro Forum. Langkah politik Wakil Walikota dua priode ini, mantan untuk naik ke level selanjutnya. Mencalonkan diri menjadi Walikota Batam. Titik. Jika tidak, Amsakar memilih untuk pensiun dalam politik.
Itu setidaknya yang menjadi kesimpulan dalam diskusi di Metro Forum sebelumnya. Tapi, kesimpulan itu ternyata tak segampang naik pangkat dalam kedinasan. Satu tingkatlagi, tinggal menunggu priode bisa langsung naik. Untuk level politik yang satu ini ternyata sangat berliku. Niat Amsakar ini, seakan terbentur tembok tebal dan tinggi. Tak satu pun ada partai politik yang diprediksi akan mengusung.
Hingga diperjalanan terdengar kabar, Amsakar akan menggunakan jalur Independen. Sampailah pada masa yang sangat mengejutkan, paska Pemilihan Presiden lalu, peta politik di Batam berubah. Dukungan dari Partai Politik untuk Amsakar begitu besarnya. Bahkan, seakan tak tersisa lagi untuk tokoh lain yang ingin ikut kontestasi di Batam.
Nah, Jumat (27/9) usai Salat Jumat, Amsakar Achmad kembali duduk di kursi Metro Forum, mengulas perjalan politiknya dalam dua tiga tahun terakhir yang mungkin menarik untuk diulik. Berikut kutipan diskusi Direktur Posmetro Haryanto bersama Amsakar Achmad:
Jujur kami termasuk orang yang terkejut. Saat Amasakar mendpatkan dukungan yang banyak dari partai politik. Dulu hampir saja tidak mendapatkan kendaraan. Tapi sekarang, kendaraan itu berlimpah. Pertanyaannya, doa apa yang dibaca, sehingga bisa berbalik. Seperti membalikkan telapak tangan. Meski kita percaya kalau tuhan berkehendak itu, apa yang tidak mungkin pun pasti terjadi?
Ini yang kesekian kali saya datang di Metro Forum posmetro. Sehingga suasana yang familiar inilah yang juga menjadi daya tarik tersendiri untuk diskusi di POSMETRO. Walau pun saya tahu terkadang pertanyaannya cukup menggigit-menggigit, tapi kita juga sudah lama digigit-gigit, jadi sudah biasa.
Baik, terkait doa apa yang saya baca, sebenarnya tidak ada juga doa spesial: Meminta kepada ALLAH, bahwa meminta seluruh partai diberikan kepada saya, tidak. Saya hanya mentradisikan di setiap sujud terakhir itu; Ya Allah ya Tuhanku, sekiranya menjadi Walikota itu baik bagiku, mohon dibuka jalan bagiku, bagi keluargaku, bagi masyarakatku, bagi kota Batam dibuka bagiku. Tapi kalau tidak baik, tutup jalannya bagiku.
Dan itu memang rutin saya lakukan. Rutin setikdanya sudah tiga tahun terakhir, selalu membaca doa itu di sujud terakhir.
Nah, apakah partai yang menjadi bagian dari doa itu, hanya ALLAH SWT yang bisa menjawabnya. Tetapi, Pandangan saya, ini lebih disebabkan pada, barang kali sejalan pemikiran kita dengan beberapa rekan-rekan di partai politik. Yang kedua ada magnet dari koaliasi Indonesia Maju, yang memang di berbagai daerah ada pembicaraan terkait koalisi indonesia maju plus itu. Sehingga di sini, sangat mungkin Golkar, Gerindra, atau Gerindra Nasdem, di sana di balik. Kira kira seperti itu kondisinya. Jadi menurut saya, ini adalah jalan yang dibuka oleh ALLAH. Sehingga keterkejutan Dinda (host Metro Forum), juga menjadi keterkejutan abang (saya). Karena empat sampai lima bulan lalu, saya masih berpikir, partai apa yang kira kira yang bisa memberikan laluan untuk berkontestasi di Pilkada Batam. Kira kira begitulah.
Kalau buat Amsakar, gemuknya atau banyaknya partai yang mendukung menguntungkan atau tidak?
Tergantung dari mana kita memandang. Tapi kalau kita terbiasa dengan pola pikir bahwa, semuanya bisa dikelola dengan baik. Artinya dengan dukungan banyak partai, dukungan lintas partai justru menjadi energi untuk meluluskan program-program kita kedepan. Seperti sekarang, kita mendesain banyak sekali program ada tiga ratusan, tetapi yang lebih konsen ke masyarkat ada tujuh program. Dari tujuh itu ada lima, diantaranya, sudah masuk dalam plaphon anggaran sementara. Mengapa kita bisa titipkan lebih awal. Karena ada 43 kursi yang membantu memperjuangkan ini. Kita sudah sampaikan ke Nasdem, Golkar, Gerindra, bicarakan ke PKS, ke PAN. Sehingga ketika ini menjadi Kebiijkan umum Plaphon Proioritas anggaran sementara, ketika sudah menjadi APBD, jadi terakomodir. Ini menjadi sisi, menguatkan peran kita. Tapi pada sisi lain, tentusaja terbuka ruang, untuk mengakomodir pikiran kawan kawan. Jadi saya mengangap dukungan banyak partai ini menjadi energi bagi kami untuk meluluskan berbagai program program ke depan.
Hampir saja setelah banyak partai yang mendukung, hampir saja melawan kotak kosong. Apakah lebih suka melawan kotak kosong atau ada lawan?
Saya dari awal tidak berpikir akan melawan kotak, atau kolom kosong. Justru yang saya pikrikan ekstrakeras, parti apa yang bisa bersama kita. Justru terbalik, diawal Kandidat lain yang akan melawan kolom kosong jika Amsakar tidak mendapatkan dukung partai. Apa saya senang atau tidak senang melawan kota kosong? Saya tidak memiliki pemikiran yang berbeda. Jadi mau kotak kosong atau kolom kosong mau ada lawan bagi saya sama saja, tetap harus kerja keras. Dan yang paling enak bagi saya ada lawan. Sehingga bisa terukur. Jadi kita tidak melawan bayang-bayang. Melawan kotak kosong ini kita melawan bayang-bayang. Sehingga kita bersykur, diakhir-akhir ada rekan kita yang bisa masuk dlaam kontestasi ini. Saya lebih senang ada rival ada kompetitor, biar terukur. Seandainya melawan kotak kosong menang dua persen, saya juga malu. Lawan kotak kosong menang cuma dua persen. Tapi kalau ada kompetitor menang cuma setengah persen juga ada kebanggan, bahwa kita menang. Soal banyak partai yang mendukung kita, itu diluar ekspektasi kami. Tiba tiba bergabung beramai-ramai. Jadi tidak benar kita punya obsesi melawan kotak kosong. Saya hanya jalan saja, bergerak saja, semua partai yang memberi laluan kita hubungi. alhamdulillah. Ternyata ada kompetirtor kita, sayahabat kita yang menjadi kompetitor dalam kontestasi ini. Kita sykurri.
Kami ingin tahu. Karena kita belum menentukan pilihan sebelum tahu apa programnya. Calon calon ini adalah orang-orang cerdas. Sehingga kami ingin tahu, mana yang akan membuat Batam lebih baik lagi, ini yang akan dipilih. Kami ingin tahu visi misi seandainya terpilih? Apakah akan melanjutkan atau perubahan?
Jadi begini. Madzhab saya, yang baik akan dilanjutkan. Karena kepemimpinan saat ini, saya bahagian di dalamnya. Yang memang belum terlaksana dengan baik, akan tingkatkan pelaksanaanya. Yang belum tersentuh, akan kita programkan. Jadi tidak ada sesuatu yang yang dulu dan sekarang itu harus dibenturkan.
Jadi kalau berbicara soal visi kedepan, ASLI ini punya visi mewujudkan Batam sebagai bandar dunia madani yang inovatif, berkelanjutan dan berbudaya, sebagai pusat investasi dan pariwisata terdepan di Asia Tenggara. Jadi yang mau kita wujudkan, spirit Madani itu tetap kita usung. Invovatif, karena ini sudah sesuatu yang niscaya. Sudah jadi semangat jaman. Sejak AI ini sudah masuk keceruk-ceruk rumah kita. Sejak kita berhadap-hadapan semua kerja dan kegiatan kita. Salah satunya contoh podcast ini, sudha harus terus berinovaasi. Jadi Inovasi itu, sesuatu yang niscaya. Berkelanjutan ini, yang saya maksudkan ada hal yang hari ini sudah dilakukan, tetapi perlu dituntaskan. Ini yang akan kita lakukan.
Jalan semua sudah lebar, tetapi di kiri dan kanan diperlukan drainase, atau sudha ada tapi perlu perluasan. Ini yang kita maksud berkelanjutan.
Lalu menjadi pusat investasi dan pariwisata terdepan di Asia Tenggara. Mengapa menjadi pusat investasi dan pariwisata di Asia Tenggara? Karena Batam ini adalah kawasan peredagangan bebas dan pelabuhan bebas. DImana posisi geografis dan geostrategisnya, memang memungkin untuk menjadi tempat untuk berinvestasi. Kita harus maksimalkan itu. Mengapaw mengedapankan juga pariwisata, karena di Indonesia, rating kunjungan pariwisat adi Indonesia, Batam masuk dikateori kedua, ketiga. Kita ini adalah partai yang didukung oleh pemerintah, kita bisa melakukan lobi dengna kementrian kumham, untuk meninjau kembali visa on arrival, kita turunkan atau lebih kecil. Karena partai pemerintah pemerintah, Pak Prabowo semadzab dengna itu, mudaha-mudahan program kita ini dpaat diterima.
Itu visi kami. Jadi kira kira pada wilayah itulah. Jadi sederhadananya, kita merangkum itu dalam kata Batam itu: Bersih, Aman, Tertibm Akuntable, Maju. Maju masih disingkat: Madani dan Juara. Jadi seperti itu. Kira-kira dalam lima kata itulah, kita mewujudkan Batam kedepan.
Batam potensi ekonomi yang besar untuk di Indonesia. Apa strategi yang kan dilakuakn soal pertumbuhan ekopnomi, menciptakan lapangan kerja?
Pertama, posisi sttarategis ini harus dimaksimalkan. Bagaimana memaksimalkan, harus membuat inventarisasi masalah. Apa yang menyebabkan minat investor menggebu, atau sebaliknya minat investor lemah. Yang menjadi daya poikatnya kita gencarkan., Yang menjadi daya hambatnya harus diperbaiki. Salah satu penyebabnya adalah. perseoalan perizinan, Selaklu saya dianggap bertele tele. Kedua rentang kendalio pelayanan birokrasi. Ini yang harus diotimalkan, bagaiamana menyederhanakan itu.
Yang ketiga yang juga paling penting, suppoort dengan ketenagakerjaan. Nah, dalam batas batas terntentu, gejolak keternaga kerjaan juga dapat menjadi masalah. Ini juga harus dibicarakan dengan investor. Saya bertemu rekan dnegna konjen, ketika ada demo, tidak ada masalah di Batam. Karena kita sudah memilih demokratisasi bagian dari perjalanan kita, ini sudah biasa. Yakinlah ini tidak ada persoalan. Maka kita ingin juga nanti mengajak KADIN, Apindo, bergerak bersama sbagai bahagian untuk menggenjot investasi. JAdi mereka jangan kita jadikan, maksudsaya Kadin dan APINDO harus diajak bicara. Saya yakin bisa jadi daya ungkit untuk menumbuhkan investasi dan ekonomi. Kalau investasi masuk berkontribusi dengan ketenaga kerjaan, berkontribusi dengan angka penangguran, berkontribusi dengan pertumbuhan ekonomi. Rumusnya, kalau ada investasi masuk pasti akan menungkit pertumbuhan ekonomi, jadi penting sekali bagi daerah yang tidak ada sumebrdaya alam ini, kita mesti menggesa sektor itu.
Karena berkelanjutan, apa yang nanti akan lakukan terkait infrastruktur. SEperti jalan. Tapi ada kritikan, soal drainaase. Sehebat ini jalan, dranase kecil, bahkan tidka ada. Sehingga membuat air mengalir tidak sempurna. Aspal musuh utamanya air. Sebelum membangun mestinya kan ada study. Apa yang akan Amsakar lakukan?
Pertama yang sudah kita lakukan sekarang, sudah diprograkam bapak walikoita sekarang harus dituntaskan. Yang belum tuntas harus dituntaskan kedepan. Setelah jalan tuntas,m di berbagai kesempatan saya selalu mengatakan, dranase harus eimbang dengan badan jalan yang kita buat. Ini antara lai yang akn kita gesa program kita kedepan. Saya sudah katakan juga ke ibu Li, kali akan pergi ke jakarta, bagaimana membuat drainase dengan kondisi jalan yang sekarang. Apabila APBD tidak cukup kuat untuk itu, kemudian kami akan perseiapakan master plan drainase. Lalu pertahun diselelsaikan. Ini tidak sepeti membalikkan telapak tangan. Paling tidak di bbeberpa jalan utama harus jadi prioritas. Antisipasi untuk banjir, akan siaokan poompa pompa air. Ini juga buisa jadi bagian dari memimnimalisi gengangan air.
Jadi sudah dilaukan study studi terbatas. Sederhananaya, apa yang harus kita lakukan, membuat master plan prioreitas. Untuk beberapa titik tertentu dulu, yang memang tingkat urgensinya sangat tinggi. Jika diperlukan dana yang besar, akan lakukan negoisasi dan lobi ke psuat. Terkahir, akan perluat melaluai pompa pompa air. Ini yang kita rencanakan ke depan.
Kita sudah bangun luar biasanya jalan dengan lima lajur dan sebagainya. Semua jalan diserahkan ke Pemerintah kota. Jalan bagus berarti kembali ke perawatan. Seberapa kuat Pemko Batam mengangarkan perawatan. Jangan jangan jalan yang begitu bagus di Batam ini akan rusak, karena tidak adanya anggran perawatan?
Saya kira, ini kebijakan yang harus ditinjau kembali. Dari awal saya berpikir, apakah jalan protokol perawatan harus dari pemerintah Kota Batam. Kenapa harus kita paksakan. Tapi seandainya, kepemimpinan kedepan ini tegak lurus, antara Jakarta, Kepri dengan Batam saya yakin ini masih bisa diperbincangkan. Sedang nasional saja, itu juga menghadapi problem dengan perawatannya. Maka sudah benarkan aturan bernegara ini, bahwa jalan dengan posisi ini harus tanggungjawab Kota, Jalan yang arah dengan bahu atau tiga empat, tanggung jawab provinsi. Saya pikir tidak perlu kita paksakan, mengerjakan. yang memang tidak kuat untuk APBD daerah. Dan perinsipnya aset di negara ini, cuma persoalan nama. Sesungguhnya ini sama sama kekayaan negara.
Tidak mungkin apbd kita akan terkuras untuk hal yang hari ini kita buat sejarah. Sekarang kita meninggalkan sejarah, janganlah meninggalkan sejarah kelam untuk masa depan. Maka perlu diletakkan kembali pada proporsinya. Mana Jalan standar Nasional, kalau saya tidak masalah serahkan ke pusat. Hanya ada kekayaan daerah yang berkurang, ada kekayaan negara yang bertambah. Jadi sama saja. Aset ini pembangiaannya, ditujukan siapa yang bertanggungjawab. Tidak perlu ada ego di situ. Hal yang paling penting, kalau APBD Rp3,3 t, lalu untuk pemeliharaan, sekarang tenang-tenang saja, kalau drainase tidak dilakukan percepatan tiga tahun kedepan jalan akan rusak lagi. Kalau cuma Rp3,3 t, atau asumsikan Rp4 t, tapi perbaikan harus mengorbankan ratusan miliar, harus dipikirkan ulang.
Tapi syaratnya harus sinergi, antara pemerintah pusat dengan daerah?
Ya itulah menjadi penting untuk memilih ASLI (Amsakar Achmad- Li Claudia). Supaya Madzhabnya searah.
Soalnya banyak yang meragukan, apakah mampu APBD Batam nanti untuk perawatan atau pemeliharaan Jalan yang sudah begitu besar dan bagusnya ini, seandainya nanti Amsakar menjabat sebagai Walikota Batam? Terbebani untuk perawatan, bagaimana mau bangun yang lain?
Ya itu, makanya. Karena sudah 27 tahun saya disini, soal pengelolaan aset ini kesepakatan dan persetujuan. Kalau kita berada di madzhab yang sama, insyalalh soal persetujaun dan kesepakatan ini akan mudah. Tapi kalau madzhabnya berbeda (pusat dan daerah) maka akan sulit. Jadi tidaklah mungkin kita menjadi orang yang bodoh, untuk mengerjakan sesuatu yang tidak perlu demi untuk memenuhi ambisi atau obsesi sekarang. Sehingga mengorbakan masa yang akan datang. Saya kira ini tidak pas. Kami akan kembali memilah, kita data dulu. Benar atau tidak Jalan yang dibangun sekarang ini aset daerah, kalau melihat dari anggarannya ini aset otorita. Kalau yang bangun Otorita (BP Batam) berarti aset Otorita yang dapat juga disebut aset nasional. Saya tak yakin APBD mampu untuk menbuat jalan sebesar ini. Jangan terjebak pada informasi, semua jalan ini milik pemerintah daerah. Kalau jalan ini milik daerah maka harus dikerjakan menggunakan APBD. Kalau milik nasional, boleh dikerjakan jakarta atau instutusi pusat yang berada di daerah seperti BP Batam. Perlu kita pahami, aset mana yang menjadi aset nasional, mana yang daerah.
Kadang informasi ini bias, jadi dijadikan semacam ketakutan kedepan. Kalau yang jalur Bandara ini, bukan kerjaan Pemko. Jadi bukan aset Pemko. Sebenarnya semua aset sudah terdata di BPKAD Kita.
Kalau saat ini, untuk membangun mudah karena Walikota Batam sekaligus exofficio Kepala BP Batam, tapi untuk nanti kedepan apakah akan tetap seperti ini?
Inilah yang saya sebut, jadi pentingnya memilih ASLI. Supaya ada sinergitas di stiap level pemerintahan. Kalau exofficio mau dikaji ulang, sepakat saja. Tapi hendaknya masih dalam kepemimpinan yang sama. Kalau pun ada mau ditambah kalusul kita sarankan, kalau hari ini, bahwa Walikota Batam juga sekaligus exofficio Kepala BP Batam, kita tambah klausul lagi, Wakil Walikota juga exoffsio wakil kepala BP Batam. Sehingga kita dapat bagi tugas. Kalau seandainya ingin dilakukan perubahan. Tapi kalau dilihat hasilnya sejak 2016 kita lihat lompatan luar biasa. Sebaiknya jangan dilakukan kaji ulang tentang hal ini.
Apakah seorang Amsakar nyaman dengan Li Claudia (Cawawako Batam)?
Saya ingin katakan, selama kami memabngun komunikasi dan berjalan bersama, yang saya bisa katakan, tentang calon wakil saya, ibu Li Claudia Chandra adalah, sosok yang sangat terbuka untuk berdiksui banyak hal. Dan karena itu saya sangat nyaman dengan baliau, dan mudah-mudahan beliau juga nyaman dengan saya. Dan sejauh ini, untuk membagi kerja kita bahas betul betul. Pernah sekali waktu sampai jam dua, smaasih bertelpon. Saat mau kejakarta beliau, ijin karena tidak ketemua dengan keluarga. Saya bilang, silahkan yang di Batma yang akan saya penuhi undangan undangan yang ada.
Seperti malam kampanye perdaya, saya sudah teragenda dengan keluarga besar KDA yang tidak bsia ditawar. Kami berkoordinasi. Bu Li di Batuaji, saya di KDA.
Begitu kami membangun keseharian. Alhamdulillah untuk tim pemenangan di anggota DPRD yang punya kegiatan tertentu juga selalu berkomunkasi. Semua dirunding dengna baik. Dan kami ini tandem yang saling memperkuat.
Berarti isu soal keretakan sebelum ini tidak benar?
Oh ada istu itu. Sama sekali tidak benar. Justru yang kita rasakan makin hari makin solid. JAdi informasi itu, samasekali tidak benar. Tidak ada rumusnya, kalau bisa bicara terbuka, barang ini retak.
Termasuk itu, Wakilwalikota rasa Walikota?
Ini isu berlebihan. Seolah olah bu Li ini ingin betul dengan jabatan ini. Saya ktakan, kepemimpinan kami kedepan kepemimpinan yang kita formulasikan secara bersama. Tidak ada istilah saya mengunci peran wakil. Juga Bu Li, tidak akan gegabah mengambil langkah langkah tertentu. Tidak juga ada yang perlu saya curigai dari Bu Li. Dan sebaliknya. Niat kita sama. Ingin membaktikan diri bagi Batam.
Ini klarifikasi terbuka. Saya terkejut ada informasi ini. Jadi tidak ada isu yang semua itu.
Mudah mudahan dengan adanya klarifikasi ini makin solid lah warga Batam ini memilih ASLI.
Kenapa, karena ASLI bukan imitasi, bukan KW, Natural.
(tonton selengkapnya di chanel Youtube POSMETRO)
(***)