Suara Toa Rumah Tahfiz jadi Pemicu Tetangga Bacok Tetangga

71

BATAM, POSMETROBATAM: Pagar hitam di bangunan dua lantai bercat hijau di Blok A Nomor 19 di Kavling Siap Bangun Belian Tua, Kelurahan Belian, Kecamatan Batamkota, Batam itu, Selasa 29 Agustus 2023 pagi tertutup rapat. Tapi pintu tengahnya terbuka sebelah. Dua bocah terlihat berlarian.

Dari dalam ada suara perempuan yang memanggil sebutan anaknya. “Abil, masuk ke dalam!” ucap wanita berkerudung itu tegas diikuti langkah seorang bocah laki-laki yang menyusulnya ke dalam.

Pagi itu, POSMETRO berusaha mengonfirmasi perihal kejadian yang menimpa Ustad SD (40), sekaligus pengelola dan guru ngaji rumah tahfiz Alquran yang menjadi korban pembacokan pada Minggu lalu. Namun, penghuni yayasan kurang berkenan untuk ditanya-tanya. “Kami sudah serahkan semuanya kepada pihak kepolisian. Mohon maaf untuk itu,” jawab wanita berkaca mata ini. Tapi, untuk kondisi ustad SD sudah mulai membaik. “Alhamdulillah, sudah berangsur,” katanya sambil pamit meninggalkan.

BACA JUGA:  Kemenperin: Investasi Pabrik AirTag Apple di Batam Ternyata hanya 200 Juta Dolar AS, Bukan 1 Miliar Dolar AS

Didi, tukang bangunan yang tak jauh dari lokasi mengaku tidak ada yang melihat jelas kejadian nahas tersebut. “Saya hari itu (Minggu) tidak masuk kerja. Cuma mandor yang datang,” singgungnya. Dari video yang beredar, lanjut dia, hanya anak-anak yang sedang belajar ngaji waktu itu yang mengetahuinya. Selain barang bukti parang di bawah pohon, darah juga berceceran di lantai teras samping yayasan tersebut.

Menurut Didi, korban dan pelaku berinisial RE ini bersebelahan. Tapi ada lahan kosong yang jadi pemisah. Sementara toa rumah tahfiz tersebut menghadap ke belakang. “Mereka bertetangga, tapi duluan yayasan ini yang dibangun,” kata warga Baloi ini. Belum diketahui pasti apa persoalan yang terjadi, hingga RE nekat membawa sebilah parang dari rumahnya lalu mengayunkan tepat mengenai kepala korban.

BACA JUGA:  DPRD Batam Sambut Kunker DPRD Kota Dumai, Perlunya Sinergitas Sukseskan Program Pembangunan

Menurut Kapolsek Batam Kota, AKP Betty Novia dalam keterangan resminya, kalau sebelum insiden itu, antara pelaku dan korban sudah memiliki masalah. Puncak permasalahan itu terjadi pada Minggu itu. Pelaku RE kesal mendengar suara toa dari rumah tahfiz yang dikelola korban. “Pelaku merasa terganggu lalu kesal karena suara toa dari rumah tahfiz yang dikelola korban pelaku meminta mematikan suara tersebut,” kata Betty.

Pelaku RE yang kesal kemudian melempar tanah ke atap rumah Tahfiz tersebut. Tak terima rumahnya dilempar pelaku, korban keluar rumah dan marah-marah. “Korban keluar rumah dan marah-marah karena atapnya dilempar. Saat itu pelaku RE yang sudah membawa parang langsung menuju rumah Tahfiz yang memang bersebelahan dengan rumah pelaku lalu menyerang korban hingga melukainya,” ujarnya.

BACA JUGA:  Belasan PJU Polda Kepri Dirotasi, Yunita Stevani Jabat Kapolres Bintan

Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka bacok di bagian kepala, wajah, tangan dan paha. Lalu dilarikan ke RS Elizabeth. Sementara pelaku sudah diamankan bersama barang buktinya. Dan kasus penganiayaan tersebut masih didalami polisi. (cnk)