Batam, Posmetrobatam.co: Operasi pengiriman 34 narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Batam menuju penjara baru pada Kamis, (24/7) lazimnya film-film action. Tangan para napi diborgol, mata ditutup.
Tak seorang pun dari mereka yang tahu, dimana tempat yang dirahasiakan itu. Memang Kepala Lapas Kelas IIA Batam, Yugo Indra Wicaksi, mengakui, pemindahan itu dirahasiakan sehingga mengurangi potensi gangguan atau serangan selama pemindahan. Apalagi puluhan napi dikirim ke pulau menumpangi kapal.
“Mata mereka ditutup, tangan diborgol untuk menghindari gerakan tambahan. Kemudian juga menjaga keamanan dan kerahasiaan proses pemindahan, serta mencegah narapidana mengetahui lokasi baru mereka,” kata Yugo usai pemindahan puluhan warga binaan yang terbilang ‘nakal’ ke Lapas Kelas III Dabo Singkep.
Warga binaan yang dipindah ini dari berbagai kasus kriminal dan tentunya sudah melewati asesmen yang ketat.
“Jadi setiap warga binaan itu ada penilaian pembinaan setiap harinya termasuk pelanggaran selama di dalam. Dan penilaian itu nanti dijadikan salah satu acuan asesmen untuk pindah,” sebutnya.
Proses pengawalan melibatkan personel dari Polres Lingga, Polsek Dabo, serta petugas dari Lapas Batam, Lapas Dabo Singkep serta tim Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Kepri.
Yugo memastikan, pemindahan ini tidak hanya bertujuan mengurangi tingkat hunian yang tinggi di Lapas Batam, tetapi juga sebagai bentuk pemerataan pembinaan di seluruh UPT Pemasyarakatan yang ada di wilayah Kepulauan Riau.(cnk)