Pemkab Natuna Perkuat Kapasitas Aparatur dan Masyarakat dalam Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak

149
Suasana Pelatihan Manajemen dan Penanganan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Ballroom Gaharu Hall, Natuna Dive Resort. Foto: ist

Natuna, Posmetrobatam.co: Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), menggelar Pelatihan Manajemen dan Penanganan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Ballroom Gaharu Hall, Natuna Dive Resort, Senin (27/10).

Kegiatan ini dibuka Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Natuna, Basri. Pelatihan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Pengadilan Agama Ranai, perwakilan dari Polres Natuna, para Camat dan Lurah.

Kemudian Unit Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak tingkat desa dan kelurahan, serta sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna.

Basri menyampaikan peran keluarga, khususnya perempuan sangat penting dalam membentuk generasi yang berkualitas.

BACA JUGA:  Upacara Hari Santri Nasional, Bupati Roby Bacakan Amanat Menteri Agama RI

“Untuk mengubah generasi ke depan, kita harus menyiapkan dengan baik, dimulai dari ibu,” ungkap Basri.

Dengan adanya pelatihan seperti ini sebut Basri diharapkan kita mampu memahami dan menangani permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak secara lebih komprehensif.

Sementara itu, Kepala Dinas DP3AP2KB Kabupaten Natuna, Sri Riawati dalam laporannya mengatakan bahwa pelatihan ini menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam memperkuat kapasitas aparatur dan masyarakat dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Dengan meningkatnya kesadaran terhadap kasus kekerasan perempuan dan anak, perlu adanya pelatihan ini. Tujuannya agar pemerintah dapat hadir dalam menangani dan mengantisipasi korban kekerasan perempuan dan anak,” kata Sri Riawati.

BACA JUGA:  Dekranasda Pemkab Natuna Usulkan 3 Produk Kerajinan Unggulan dalam Program Pengembangan Produk Provinsi Kepri

Pelatihan ini tambah Sri Riawati menghadirkan narasumber dari Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Didiet Widiowati.

“Nantinya saudara Didiet Widiowati yang akan memberikan materi terkait strategi manajemen penanganan kasus kekerasan berbasis perspektif perlindungan korban dan koordinasi lintas sektor,” tambah Sri Riawati.

Melalui kegiatan ini tutup Sri Riawati diharapkan seluruh peserta pelatihan dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan pendampingan dan perlindungan.

“Serta mengedukasi kepada masyarakat guna mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Natuna,” tutupnya.(maz)